jatimnow.com - Serabi, kudapan berbahan baku tepung beras ini menjadi salah satu kuliner khas Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Di zaman now, peminat serabi dari kalangan anak muda tidak begitu banyak. Jumlah penjual serabi juga tidak sebanyak era Tahun 90an. Serabi ditinggal, tetapi tetap dicari.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bojonegoro, Muhammad Fauzan mengaku setiap menyantap serabi akan mengingatkannya pada masa lalu desa kampung halaman.
"Saya menyebutnya taste (cita rasa) Ndeso, karena setiap menyantap serabi sering memunculkan rasa kerinduan pada desa", ungkap politisi dari Fraksi Demokrat ini kepada jatimnow.com, Senin (16/7/2018).
Ia mengakui penjual kudapan serabi sekarang ini tidak sebanyak di masa lalu. Ia menduga dikarenakan kurangnya pembinaan penjual serabi, baik dari sisi permodalan maupun teknis penjualan atau marketing.
"Dan yang terpenting adalah menjaga taste dan kehigienisan produk, buktinya di hotel-hotel bintang 5 masih ada serabi kok", terangnya.
Kuliner yang rasanya gurih ini, meski jumlah penjualnya menyusut tapi tetap diburu. Buktinya penjual serabi di kawasan Jalan Jaksa Agung Suprapto mengaku tetap kebanjiran pembeli.
Sumbarno (45), warga asal Kelurahan Banjarejo Kecamatan Bojonegoro itu sejak tahun 2000 telah menekuni usaha kuliner tradisional tersebut dari sore hari hingga Pk 22.00 Wib.
"Terhitung sudah 18 tahun jualan serabi, dulu sempat pindah-pindah lokasi, karena peminatnya masih minim. Tetapi sekarang sudah menetap di sini", terang dia.
Serabi Ibu Sumbarno ini dikenal cukup ramai pembelinya. Setiap buka sekitar 8 jam, dirinya bisa menghabiskan 10 Kg adonan serabi. Selain itu, 5 Kg ketan dan 3 Kg Jongkong juga ludes.
Politisi PDI Perjuangan, Devi Laksmi Ariesta (31), mengakui jika tren penjual maupun peminat serabi di Bojonegoro berubah dari zaman ke zaman. Persaingan dan promosi makanan moderen menjadi salah sat pemicu.
Namun, perempuan asal Dukuh Plosolanang, Desa Campurjo yang maju sebagai calon legilatif DPRD Bojonegoro ini masih menyakini serabi tetap tidak bisa dilupakan atau ditinggalkan begitu saja.
"Ditinggal tapi tetap dicari lho", kata dia yang maju dari dapil 3 (Baureno, Kepohbaru, Kedungadem dan Sugihwaras) ini.
Kontributor: Siti Ainur Rodhiyah
Editor: Budi Sugiharto
Serabi di Bojonegoro, Ditinggal Tapi Dicari
Senin, 16 Jul 2018 10:17 WIB
Reporter :
jatimnow.com
jatimnow.com
Berita Bojonegoro
Hasil Liga 3 Nasional Grup M: PSIW dan Persic Imbang, Persibo Bojonegoro Menang
Warga Bojonegoro Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
Polres Bojonegoro Gelar Nobar Semifinal Timnas Indonesia, Ada Doorprizenya lho!
Pulang Kampung saat Lebaran, Banyak Istri di Bojonegoro Justru Gugat Cerai Suami
1.543 CJH Bojonegoro Berangkat ke Tanah Suci Mulai 11 Mei
Berita Terbaru
Imigrasi Kediri Deportasi WNA asal Pakistan
Puluhan Peserta UTBK di Universitas Brawijaya Malang Tidak Hadir, Ini Sebabnya
Mengenal Tahta Mataram Sidoarjo, Bukan Bela Diri Biasa
Kota Kediri Catat Inflasi Terendah di Jatim, Beras-Telur Ayam jadi Penghambat
Komisi E DPRD Jatim Serukan Peningkatan Kualitas Sekolah Swasta
Tretan JatimNow
Titik Indrawati Sukses Berbisnis karena Ingin Angkat Derajat Keluarga
Kisah Nadya Andini, Mahasiswa Tunarungu ITS Lulus Cumlaude
Duo Kembar At Thobib dari Gresik Sukses Lolos SNBP Unair
Vinanda Prameswati, Sosok Milenial yang Diusung Golkar di Pilwali Kediri 2024
Terpopuler
#1
Mengenal Tahta Mataram Sidoarjo, Bukan Bela Diri Biasa
#2
Hasil Penetapan Suara KPU Trenggalek: 2 Partai Ini Bisa Usung Calon Pilkada
#3
Sah! Kepala Desa Bisa Menjabat 16 Tahun, Simak 12 Syaratnya
#4
Tersangka Korupsi Gus Muhdlor Mangkir Tanpa Alasan di Pemanggilan Kedua KPK
#5