Surabaya - Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya menggandeng Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur menggelar Konferensi Regional Akuntansi (KRA) IX tahun 2022 yang bertajuk "The Futures Skills for Accountant in Digital Disruption Era".
Konferensi yang didukung oleh para praktisi dan 42 perguruan tinggi di Jawa Timur itu digelar selama dua hari, Selasa-Rabu (12-13/7/2022) di kampus UHW Perbanas Jalan Wonorejo Utara 16 Surabaya.
KRA IX ini dijadikan wadah para praktisi dan akademisi untuk berdiskusi yang berkaitan dengan kajian empiris maupun praktis di ranah bidang ilmu akuntansi dan keuangan.
Baca juga: Dorong Peningkatan Mutu, UHW Perbanas Latih Kompetensi Pendidik di Surabaya
Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik, Prof Dian Agustina mengungkapkan 30 tahun lagi profesi akuntansi akan hilang jika masih bertahan menyajikan laporan keuangan debit-kredit secara manual. Pasalnya laporan keuangan seperti ini akan digantikan dengan artificial intelligence (AI).
"Estimasi 30 tahun ini bila profesi akuntansi tidak memberikan informasi yang tepat. Sesungguhnya bukan hilang, justru menghadapi tantangan dalam inovasi produknya agar sesuai dengan perusahaan dan intitusi," ungkapnya di sela pembukaan konferensi, Selasa (12/7/2022).
Dicontohkannya, akuntansi debet-kredit manual akan tergeser dengan AI meskipun profesi akuntansi tidak hilang. Karena perusahaan di era digital membutuhkan laporan keuangan yang terintegrasi dengan tanggung jawab sosial perusahaan.
Baca juga: Resmi, Izin Transformasi Jadi Universitas Hayam Wuruk Perbanas Disetujui
"Laporan akuntansi tidak hanya laporan keuangan tetapi integrated reporting. Karena perusahaan tak hanya membutuhkan laporan keuangan, tetapi juga harus memberikan tanggung jawab sosial hingga lingkungan, maka akuntan bisa menyajikan kinerja sosial dan lingkungan dari perusahaan," tegasnya.
Untuk itu dalam konferensi ini dihasilkan berbagai riset dan pengabdian masyarakat praktisi dan akuntan dan pendidik yang diterbitkan dalam jurnal Sinta 2 dan Sinta 3.
Tak hanya itu, para ketua Program Studi Akuntansi dari berbagai perguruan tinggi juga akan mengadakan forum untuk bekerja sama membahas kurikulum merdeka yang mungkin bisa diterapkan antar-institusi.
Baca juga: Anak Tukang Bangunan ini Jadi Lulusan Terbaik di STIE Perbanas
"Nantinya inovasi yang dibuat pratisi ini juga bisa dikembangkan menjadi kurikulum yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini," pungkasnya.
Ketua IAI Wilayah Jatim, Prof Basuki menambahkan, semua aspek terpengaruh dengan perkembangan teknologi yang pesat ini. Termasuk akuntan yang sebagian perannya mungkin akan digantikan dengan AI.
"Akuntan tidak akan hilang sepenuhnya, karena hal-hal seperti pengambilan keputusan atau judgement yang tidak bisa digantikan dengan mesin. Sehingga didalam ilmu akuntansi tidak hanya mengajarkan debit kredit secara manual. Tetapi harus ada redesign kurikulum akuntansi dan mahasiswa untuk disiapkan di era baru ini," tegasnya.