Jember - Beredar video di grup WhastApp yang memperlihatkan aksi mahasiswa berjoget yang diguga di dalam masjid. Para mahasiswa itu disebut berasal dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
Menanggapi video tersebut, pihak UIN KHAS Jember angkat bicara. Menurut Ketua panitia pelaksana Dr Saihan, itu merupakan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di kampus UIN KHAS Jember.
Ia membenarkan bahwa beredarnya video tersebut merupakan kegiatan di kampusnya.
Baca juga: Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…
"Ia itu benar di Kampus UIN jember," ujarnya kepada wartawan, Jumat (26/8/2022).
Soal isu aksi itu dilakukan di dalam masjid, dia menjelaskan, bawha sebenarnya itu adalah area bangunan yang memang rencananya akan diperuntukkan sebagai Masjid Sunan Kalijaga UIN KHAS Jember.
"Nah soal itu, memang rencana bangunan itu rencana untuk masjid. Namun masih belum jadi, bahkan masih banyak area yg dibangun," jelasnya.
Saihan mengatakan, sudut pengambilan gambar video tersebut memang berpotensi mengaburkan pandangan yang menonton. Kaligrafi yang menempel pada bangunan itu, kentara seperti masjid lain yang biasa ditempati.
Kendati demikian, Saihan tidak membenarkan aksi menari ini dilakukan di tempat tersebut. Bahkan, kata Saihan, pihak panitia setelah menerima laporan forum sedang tidak kondusif kala itu, segera bergegas melakukan pengondisian peserta.
Baca juga: Pemotor Arogan Tantang Duel Perwira Polisi di Kediri, Ngaku Anak Letkol
“Persis setelah peristiwa itu kami lakukan penertiban tegas,” terangnya.
Lebih lanjut, Saihan video tersebut tentu hanya cuplikan singkat dari keseluruhan kegiatannya.
Namun untuk menepis viralnya video tersebut ia mengaku langsung mengkonfrimasi kepada tim panitia.
Baca juga: Viral Peternak Sapi Perah Buang Susu, Pakar UM Surabaya: Kelemahan Sistemik
"Hasilnya ya hanya unjuk keterampilan peserta. Tak berselang lama, akhirnya peserta lain request lagu ‘Ojo Dibanding-bandingke’," ucap Saihan.
Sesaat kemudian dinyanyikan, lanjut dia, salah satu peserta tiba-tiba maju sambil menari. Lalu diikuti peserta lainnya karena terbawa suasana akan lagu yang tengah viral itu.
Saihan menambahkan, klarifikasi ini tidak bermaksud membenarkan peristiwa yang sudah terjadi pada hari itu.
"Kami hanya menyampaikan apa yang sebenarnya, agar timbul persepsi yang seimbang atau fair,” tutup Saihan.