Jombang - Ratusan mahasiswa PMII Jombang yang berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jombang, akhirnya membubarkan diri. Masa aksi memilih bubar lantaran sejumlah perwakilan dari mahasiswa keluar dan mengumumkan hasil pertemuan dengan Sekwan DPRD Jombang.
"Karena tidak ada DPRD yang menemui kita tadi, yang ada hanya Sekwan (sekretaris dewan). Dan sekretaris dewan menjanjikan hari Kamis (8/9), berkumpul lagi, bertemu lagi dengan anggota DPRD untuk berdiskusi," ungkap Rizal Abdillah, selaku ketua PC PMII Jombang.
Dikatakan Rizal nantinya dewan menginginkan mahasiswa membawa sejumlah perwakilan dari PMII Jombang.
Baca juga: Demo PMII Ricuh, Pagar Kantor DPRD Bojonegoro Hancur
"Hari Kamis jam 1 siang dengan 40 orang peserta dari PMII, hanya itu," bebernya.
Saat ditanya apa yang menjadi penyebab kericuhan, Rizal mengaku jika para mahasiswa ingin masuk ke dalam kantor DPRD kabupaten Jombang, namun tidak diizinkan aparat kepolisian yang berjaga.
Baca juga: Relokasi PKL untuk Renovasi Alun-Alun Jember Tuai Protes IKA PMII
"Ya karena kita tidak diizinkan masuk ke dalam. Padahal ini (kantor DPRD Jombang) rumah kita. Masak kita sebagai rakyat dilarang masuk ke rumah kita sendiri, saya kira itu," kayanya.
Lebih lanjut ia mengatakan jika salah satu mahasiswa yang diamankan lantaran diduga menjadi provokator juga telah dilepaskan polisi.
"Yang diamankan hanya satu. Tapi sudah kita keluarkan. Dan semua damai," ucapnya.
Baca juga: Aktivis PMII Ponorogo Serukan Darurat Demokrasi Nasional
Selain itu, mahasiswa mendorong agar pemerintah dan kepolisian mencegah terjadinya penimbunan BBM bersubsidi.
"Kita mendorong agar pemerintah dan kepolisian mencegah adanya mafia yang menimbun BBM bersubsidi," tukasnya.