Jombang - Kondisi Pasar Ngrawan, yang kini berubah menjadi tempat Pusat Oleh-oleh Kabupaten Jombang, kini kondisinya memprihatinkan. Sejak diresmikan bupati, pusat oleh-oleh tersebut kini sepi pedagang maupun pengunjung.
Dari penelusuran jatimnow.com, di lokasi tersebut hanya ada tiga pedagang yang buka. Padahal di lokasi ada sekitar 120 lapak.
Kini lapak pedagang kosong. Bahkan, lapak terlihat berdebu tidak pernah dipergunakan. Selain itu, kios-kios juga tertutup rapat. Bagian toilet umum juga tampak tidak terawat dengan baik.
Baca juga: Komisi B DPRD Jatim Dukung Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM
Mamik, salah satu pedagang mengaku ia sudah berjualan sejak Pusat Oleh-oleh Jombang ini diresmikan tahun lalu oleh bupati.
"Pada saat diresmikan lapak pedagang ini penuh. Ada 120 lapak di sini itu semuanya penuh. Bahkan ada yang berebut untuk berjualan," ungkap Mamik, Senin (19/9/2022).
Dia menyebut, pasca diresmikan bupati, kondisi Pusat Oleh-oleh Jombang sempat ramai hingga tiga bulan. Selanjutnya para pedagang mulai meninggalkan lapak masing-masing.
"Ya karena sepi itu jadi pergi semua. Dulunya berebut lapak sekarang tidak ada yang mau menempati," tegasnya.
Baca juga: Cara PKB Berdayakan Perempuan Jatim di IWF 2024
Saat ditanya bagaimana perkembangan penjualan di lapaknya, dia mengaku untuk berjualan di lokasi yang sepi, dibutuhkan kesabaran ekstra.
"Harus ekstra sabar, ya terkadang tidak mendapat pemasukan sama sekali. Paling banyak ya dapat Rp50 ribu sehari saya buka warung ini," bebernya.
Hal senada diungkapkan Eny, salah satu pedagang di Pusat Oleh-oleh Jombang. Menurut Eny, ia sengaja bertahan lantaran sudah memiliki pelanggan.
"Alhamdullilah saya ada pelanggan tetap. Jadi ya disyukuri saja. Memang kalau di sini sepi pembelinya," pungkasnya.
Baca juga: Metamorfosis Rati di Kepompong Pertamina
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang, Hari Oetomo mengakui jika banyak keluhan dari para pedagang.
"Para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli. Sehingga akhirnya, para pedagang memilih untuk tidak melanjutkan berjualan. Ya karena memang fasilitas pendukungnya kurang jadi masih kurang diminati," terang Hari.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan OPD terkait dan melakukan kajian. Sehingga ke depannya, pusat oleh-oleh ini nantinya diberi tambahan fasilitas.
"Seperti nanti ada tambahan tempat bermain," pungkas Hari.