Tulungagung - Warga Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung menjalani perawatan di puskesmas dan klinik kesehatan akibat keracunan makanan.
Mereka keracunan usai diduga menyantap nasi goreng dari acara yasinan rutin yang digelar Kamis (22/9/2022) lalu. Dua warga dirawat di klinik kesehatan Difa Medika, 3 orang di Rumah Sakit Prima Medika dan satu sisanya di Puskesmas Kauman. Kondisinya berangsur membaik.
Salah satu korban, Karyatin menuturkan, acara yasinan digelar rutin setiap Kamis malam dan diikuti oleh jemaah perempuan. Sejak pandemi, acara digelar di musala setempat.
Baca juga: Jumlah Korban Keracunan Nasi Kotak Hajatan di Trenggalek Capai 98 Orang
"Biasanya (dapat) jajanan atau makanan ringan saja, kemarin diberi sama tuan rumah nasi goreng dan jajanan," ujarnya, Sabtu (24/9/2022).
Karyatin memakan nasi goreng bingkisan setibanya di rumah sekitar pukul 19.00 WIB. Lalu pukul 01.00 WIB, ia mulai merasakan mual dan sakit perut. Tak lama ia muntah dan diare.
Pihak keluarga lantas membawanya ke klinik kesehatan terdekat.
"Sekarang sudah agak mendingan, diarenya sudah berkurang dari sebelumnya," tuturnya.
Baca juga: Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan, Warga Trenggalek Meninggal Dunia
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tiudan Mukhlis Tri Nugroho menduga nasi goreng tersebut menjadi penyebab peristiwa keracunan massal ini.
Ada dua jenis bungkusan nasi goreng, yakni bungkus sterefoam dan kertas pembungkus nasi. Meski begitu, ia belum dapat memastikan jenis bakteri yang terkandung dalam makanan ini.
Saat ini dilakukan pengiriman sampel makanan ke Surabaya untuk mengetahui pasti kandungan zat nasi goreng yang dikonsumsi warga.
Baca juga: 24 Warga Desa Dukuh Magetan Jalani Perawatan, Diduga Keracunan Gegara Hidangan Syukuran
”Hasil lab diperkirakan akan keluar seminggu lagi," pungkasnya.
Sebelumnya puluhan warga desa tersebut mengalami keracunan usai menyantap hidangan nasi goreng di acara yasinan. Acara tersebut dihadiri oleh 80 jemaah.
Berdasarkan hasil pendataan terdapat 64 jemaah yang mengonsumsi nasi goreng. Sebanyak 53 di antaranya menunjukkan gejala keracunan dan 6 orang harus dirawat di puskesmas dan klinik kesehatan. Sedangkan 11 sisanya dalam kondisi sehat.