jatimnow.com - Polisi terus melakukan penyelidikan terhadap kasus penemuan bayi di Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Beberapa orang saksi dipanggil termasuk seorang perempuan yang fotonya viral di media sosial yang di sebut sebagai ibu dari bari bayi tersebut untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Dander, Polres Bojonegoro AKP Jadmiko, mengatakan hingga saat ini pihaknya telah meminta keterangan terhadap sejumlah saksi.
Salah satunya kepada seorang perempuan berinisial NMA (16), pelajar SMK, warga Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Fotonya viral di media sosial (medsos) dengan narasi bahwa dia adalah ibu kandung atau terduga pelaku yang membuang bayi tersebut.
Baca juga: Fakta-fakta Bayi Perempuan Dibuang di Atap Rumah Warga Surabaya, Dijaga Kucing!
"Dari hasil pemeriksaan kebidanan di RS Bhayangkara Wahyu Tutuko tidak ditemukan tanda kalau NMA habis melahirkan. Sehingga dari pemeriksaan medis itu, dinyatakan NMA negatif pelaku," bebernya saat dikonfirmasi oleh jatimnow.com, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Warga Wonocolo Sidoarjo Temukan Bayi Laki-laki di Rumah Kosong
Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu juga melakukan kordinasi dengan kader kesehatan desa dan bidan desa se-Kecamatan Dander untuk mencari petunjuk terkait data perempuan yang hamil dan melahirkan di desanya masing masing.
"Kami juga terus melakukan koordinasi dengan Puskesmas Dander terkait perawatan bayi tersebut. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro terkait dengan penyerahan bayi ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur," jelasnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Orang Tua Pembuang Jasad Bayi di Sukowati Kapas Bojonegoro
Terpisah, Kasi Humas Polres Bojonegoro Ipda Supriyanto mengatakan sampai saat ini polisi masih terus dilakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang tega membuang bayi tersebut. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat jangan sembarangan memposting berita yang belum jelas kebenarannya.
"Kita imbau untuk tidak memposting berita atau apapun yang belum jelas kebenarannya, apalagi menyangkut pribadi seseorang, di beberapa media sudah kita sampaikan untuk dihapus," tandasnya