jatimnow.com - Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk kembangkan potensi pertanian dan teknologi pertanian buatan lokal.
"Saya berharap terus menggerakkan potensi-potensi pengembangan pertanian. Seperti teknologi sederhana buatan siswa siswi SMK di Bojonegoro, yakni alat pembersih singkong. Selain itu juga untuk memberikan izin edar pupuk organik buatan kelompok tani," ujar Bupati Anna pada Sabtu (1/9/2022).
"Selain itu, lahan yang ada dapat dikembangkan untuk budidaya tanaman pangan. Selain padi dan jagung dapat dikembangkan budidaya tanaman pangan yang lainnya," tambahnya.
Baca juga: Permohonan Penetapan Nama Mantan Bupati Bojonegoro Dicabut, Lho?
Bupati Anna juga mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) yang telah sukses kembangkan budidaya varietas jagung pulut dari Makassar hingga panen.
Menurutnya dengan inovasi baru dalam mengolah jagung, akan menjadi produk makanan yang menarik konsumsi masyarakat, tentunya hal itu nantinya dapat digunakan sebagai alternatif pangan di saat menghadapi krisis pangan.
"Sesuai arahan Presiden bahwa dunia sangat berpotensi untuk kekurangan pangan. Patut disyukuri di Indonesia masih banyak lahan pertanian yang dapat di tanami. Di Bojonegoro 40% adalah lahan Perhutani yang dapat di ajak kerja sama untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian hutan," ujarnya
Baca juga: Anna Mu'awanah Ajukan Penetapan Nama di PN Bojonegoro, untuk Apa?
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Helmi Elisabeth menambahkan pengembangan jagung pulut di Balai Penyuluhan Pertanian masih dalam tahap uji coba. Pasalnya jagung pulut ini merupakan jagung yang baru di Bojonegoro.
"Dalam uji coba di balai penyuluhan pertanian untuk menguji tekstur dan rasanya ketika di tanam dengan kondisi tanah pertanian di Bojonegoro, sehingga bekerja sama dengan PT. Petro Kimia Kayaku sejak budidaya hingga panen," imbuhnya.
Sejauh ini dari hasil uji coba di ketahui tanaman jagung pulut dari Makassar ini memiliki kelebihan yakni panennya lebih singkat dan membutuhkan air yang sedikit
Baca juga: Warga Bojonegoro Syukuran Purnatugasnya, Anna Mu'awanah: Biasa Saja
"Kelebihannya usai panen yang pendek yakni 70 hari dan selama budidaya dua kali pengairan" tandasnya.