jatimnow.com – Dinas Kesehatan Banyuwangi menggelar Lomba Balita Sehat. Sebanyak 135 balita se-Banyuwangi mengikuti berbagai kegiatan lomba yang sifatnya merangsang motorik anak, Kamis (26/7/2018).
Ratusan balita berusia 6–72 bulan yang lucu dan menggemaskan itu berkumpul di aula Dinas Kesehatan. Mereka datang untuk menunjukkan berbagai kemampuannya di hadapan tim penilai.
Ada yang ikut lomba memakai baju, menulis nama, keterampilan menggunting. Ada pula yang dinilai saat mereka melompat dan melempar bola.
Baca juga: ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
Salah satu peserta, Aliza Hanief (24 bulan) terlihat aktif dan lincah saat sedang dinilai oleh juri. Dia tampak percaya diri, saat juri memintanya mengambil dan menebak warna spidol, dia pun langsung melakukannya dengan benar.
Begitu juga, saat juri memintanya melompat sambil menapaki bidang yang telah disediakan, bocah manis ini langsung melompat girang.
Sang ibu, Watini, warga Desa Purwodadi Kecamatan Gambiran, mengaku bahagia karena anaknya sudah mengenal warna dengan baik.
"Alhamdulillah, dia hafal dengan warna yang diminta juri. Saya sempat deg-degan juga khawatir dia salah warna," katanya.
Baca juga: Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Wiji Lestariono, kegiatan ini rutin digelar untuk memberikan dukungan bagi orang tua yang telah mengawal masa tumbuh kembang anak sejak kehamilan hingga usia balita. Sekaligus untuk melihat perkembangan motorik dan kognitif balita.
"Usia golden period (lima tahun pertama) adalah masa penting pertumbuhan manusia, sehingga menjadi perhatian utama kita. Kita ingin agar lomba ini memacu orang tua untuk lebih memperhatikan nutrisi di usia perkembangan ini sekaligus bagaimana edukasi untuk seusia mereka," kata dr. Rio, panggilan akrabnya.
Dalam lomba ini, para orang tua juga mendapat sosialisasi tentang pemberian nutrisi yang baik untuk perkembangan anak. Seperti, menghindari pemberian garam saat makanan panas.
“Pemberian nutrisi yang tepat dan stimulasi yang sesuai akan mendukung perkembangan sel otak yang optimal. Maka, dengan peningkatan kesadaran para orang tua tentang hal ini, kami harap anak-anak Banyuwangi bisa tumbuh menjadi generasi penerus yang berkualitas, sehat, cerdas, dan tangguh untuk modal menuju Banyuwangi yang lebih baik,” ujar dr. Rio.
Baca juga: Hasil Survei PRC, Warga Lamongan Puas Kinerja Yuhronur Efendi-Abdul Rouf
Di acara itu, para peserta mendapatkan berbagai pemeriksaan di antaranya, antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar kepala), riwayat kehamilan, imunisasi, pemberian makanan pertama (ASI atau tidak), faktor keluarga (asap rokok, penggunaan air bersih, dan jamban bersih), serta periksa gigi.
Penulis/editor: Arif Ardianto