jatimnow.com - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berkomitmen dalam menegakkan pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya melalui pengabdian masyarakat (pengmas).
Kegiatan pengmas yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untag Surabaya ini membantu Implementasi e-Goverment untuk mewujudkan keterbukaan informasi publik di Desa Wateswinangun, Kabupaten Lamongan.
Pengmas BEM Untag Surabaya ini didanai oleh hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) lewat program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Tahun 2022.
Baca juga: UNUGIRI Bojonegoro Dukung Pemilu Damai, Respons Suhu Politik Kian Memanas
Ketua BEM Untag Surabaya, Mita Octaviani menjelaskan, praktiknya digitalisasi desa tersebut dengan cara membangun sistem informasi administrasi, e-arsip dan website pemerintah desa yang dilaksanakan selama periode Juli hingga November 2022.
"Sesuai dengan proposal yang kami ajukan terdapat tiga program utama dan satu program tambahan, antara lain pembuatan sistem informasi administrasi, e-arsip dan website desa, serta satu program tambahan berupa layanan mandiri," ujar Mita melalui siaran tertulisnya, Selasa (4/10/2022).
Mita mengatakan, untuk bisa mensukseskan program ini, dirinya beserta 13 anggota tim didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kusnan, melakukan berbagai pendekatan, sosialisasi dan pendampingan literasi digital kepada para perangkat desa setempat.
"Sesuai dari arahan DPL dan mengingat tim kami yang berasal dari lintas prodi, kami juga memberikan sosialisasi literasi digital dengan cara mendatangi rumah warga," paparnya.
Dipilihnya produk digital oleh Tim PPK Ormawa itu karena dirasa aman dan user friendly. Proses pembuatan produk digital, BEM Untag Surabaya juga telah memilih hosting yang sudah tersertifikasi ISO dengan tambahan SSL untuk menunjang sistem keamanan website desa.
Baca juga: 3000 Mahasiswa Singgung Politik Dinasti di Untag Surabaya
"Selain itu, kami juga melibatkan karang taruna, warga serta perangkat desa sebagai tim teknologi informasi. Sebelum penerapan program, kami terlebih dahulu melakukan audiensi untuk menerangkan produk digital guna menyesuaikan kebutuhan desa," tambah Mahasiswa Administrasi Publik Untag Surabaya itu.
Melalui PPK Ormawa Tahun 2022, BEM Untag Surabaya berharap bisa melanjutkan program tersebut pada tahun kedua dan ketiga dalam mengembangkan digitalisasi di Desa Wateswinangun.
"Kami berharap melalui program digitalisasi ini pelayan di Desa Wateswinangun bisa lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Selain itu, semoga program ini bisa berkesinambungan hingga tiga tahun mendatang," harap Mita.
Program yang dijalankan BEM Untag Surabaya inid diapresiasi Wakil Rektor I Untag Surabaya Harjo Seputro serta warga desa setempat.
Baca juga: Polemik Pembekuan BEM Unisla, Ini Penjelasan Rektor
"Kami sangat berterima kasih sekaligus bangga karena yang saya dengar dari warga kehadiran mahasiswa Untag Surabaya sangat memberikan manfaat. Tentu harapannya semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi potensi Desa Wateswinangun bisa dikembangkan lebih jauh lagi," ujar Harjo.
Sementara warga Desa Wateswinangun, Gatot Sunyoto mengaku sangat terbantu dengan adanya program PPK Ormawa Untag Surabaya.
"Alhamdulillah kehadiran teman mahasiswa Untag Surabaya ini sangat membantu kami yang masih melakukan pelayanan secara manual, salah satunya dalam urusan surat-menyurat. Harapannya semoga program ini dapat dilanjutkan di tahun selanjutnya," ungkap Gatot.
Turut hadir dalam kegiatan visitasi pengabdian masyarakat di desa digital Wateswinangun, Lamongan itu adalah Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro, Plt. Kabiro BKA, Andik Eka; Ketua Pusat Pengabdian LPPM; Dheny Jatmiko serta Ketua Badan Penjamin Mutu, Dr. Achmad Maqsudi.