jatimnow.com - Bentrok yang melibatkan massa pesilat di Lamongan pada Selasa (11/10/2022) cukup mencekam dan melekat dibenak masyarakat. Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun redaksi.
1. Dipicu Dugaan Penganiyaan
Massa pesilat yang datang Lamongan itu sedang mendatangi agenda pengesahan di Kecamatan Deket. Dugaan sementara ada 10 orang anggota pesilat yang dianiaya orang tak dikenal di Jalan Veteran.
Baca juga: 5 Fakta Remaja Tewas Depan Mapolda Jatim, Orang Tua Perhatikan Ini
Bermula dari hal itu, ribuan massa menggeruduk Jalan Veteran titik dimana anggota pesilat dianiaya hingga terjadilah bentrok awal dengan orang yang tak dikenal.
"Ada versi itu, tapi kemungkinan besar yang pasti setelah dicermati adanya pelemparan dari gang-gang di Jalan Veteran jadi pemicunya," terang Kapolres Lamongan, AKBP Yakhob Silvana Delareskha.
2. Polisi Lepas Tembakan Peringatan
Usai pecah di Jalan Veteran, bentrok membesar ke beberapa titik dimana terjadi di rute massa pesilat melintas menuju Bojonegoro dan Tuban.
Sepanjang jalan, massa pesilat diserang habis-habisan oleh orang tak dikenal. Bahkan, saat di Kecamatan Sukodadi bentrok membesar.
"Saat di Sukodadi, massa tumpah ruah. Karena ada penghadangan oleh orang tak dikenal akhirnya dikeluarkan tembakan peringatan berkali-kali," terang Iptu Lazip, Kapolsek Sukodadi.
3. Polisi dan 9 Orang Terluka
Dari keterangan, Kapolres Lamongan, ada 9 orang menjadi korban dalam peristiwa itu dari massa pesilat. Selain itu juga pihak kepolisian menjadi korban dan mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu.Polisi yang terluka itu diketahui, Kabag Ops Polres Lamongan AKP Slamet Agus S.
Baca juga: Percaya Pohon Randu Dihuni Hantu? Itu Akal-akalan Belanda, Ini Faktanya
"Untuk korban terdata ada 9 korban, rata-rata rawat jalan cuma tinggal 1 orang yang masih rawat inap. Juga salah satu anggota kami saat melakukan pengawalan," kata AKBP Yakhob.
4. Massa Pesilat Diantar Pulang Polisi
Setelah melalui pertimbangan, saat bentrok di Kecamatan Sukodadi. Polisi akhirnya meminta agar para massa pesilat di antar pulang oleh pihak kepolisian.
"Pertimbangan waktu yang memasuki petang, massa pesilat akhirnya didata dan diantar pulang. Dengan pertimbangan lain yakni bentrok lebih besar saat melintas di Kecamatan Babat," kata AKBP Yakhob.
5. Membuat Warga Tercekam Ketakutan
Baca juga: Sederet Fakta di Balik Tewasnya 131 Orang dalam Tragedi Kanjuruhan Malang
Rupanya peristiwa tersebut cukup membuat warga ketakutan. Pasalnya tidak hanya saat bentrok, sejumlah orang tak dikenal juga bersiap melakukan penghadangan dan pelemparan kepada massa pesilat yang hendak melintas menuju Bojonegoro dan Tuban.
"Waktu itu sepulang kuliah, orang berjaket sudah bersiap di depan rel jalan nasional Lamongan-Babat untuk menyerang. Masing-masing membawa batu," ungkap Amel salah satu warga yang berkuliah di Universitas Muhammad Lamongan.
6. Polisi Amankan 1 Orang Bersajam
Dari pecahnya bentrok polisi hanya atau baru mengamankan 1 orang pria. Tindakan itu diambil lantaran pria itu membawa senjata tajam yang diduga disiapkan untuk melukai massa pesilat.
"Untuk pengamanan, 1 orang diamankan karena membawa sajam (gergaji dan bendo)," kata Yakhob.