jatimnow - Tiga orang yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan masih dirawat di ICU (intensive care unit) atau unit perawatan intensif RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Kondisi ketiga korban dilaporkan tidak sama. Satu korban dalam keadaan tidak stabil dan butuh pantauan ketat, sedangkan dua lainnya stabil.
Dalam perawatan itu, ketiganya masih menggunakan alat bantu pernafasan atau respirator.
Baca juga: Manajemen Arema Hadiri Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan
"Untuk jenis kelamin, satu pasien perempuan dan dua laki-laki. Mayoritas mengalami luka dan trauma serupa. Mereka mengalami trauma akibat benturan, serta mengalami kekurangan oksigen dalam tubuh. Namun, pasien di ICU tersebut tidak ada anak-anak," ujar Direktur RSUD Saiful Anwar Malang, dr Kohar Hari, Kamis (20/10/2022).
Sejauh ini tim dokter di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu terus memantau kondisi pasien korban tragedi Kanjuruhan secara ketat.
Baca juga: Ini Ilustrasi Baru Arema FC di HUT ke-36, Bismillah Bangkit
Sebagai catatan, dalam Tragedi Kanjuruhan telah jatuh korban sebanyak 133 orang. Selain itu, terdapat ratusan orang yang mengalami luka berat, termasuk luka ringan akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher serta asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.