jatimnow.com - Sedimen di anak Sungai Wrati yang mengalir di Desa Gempol dan Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, terlihat sangat tebal. Ini menjadi penyebab sungai itu meluber saat hujan. Air membanjiri jalan raya Gempol - Pasuruan dan permukiman warga sekitar aliran sungai.
Hanik (54), salah satu warga Dusun Tempel, Desa Legok, mengatakan aliran anak Sungai Wrati yang berada di depan rumahnya itu sudah sekitar 5 tahun ini tidak dinormalisasi.
"Sudah 5 tahun ini seingat saya belum dikeruk sama sekali. Sering banjir sampai masuk rumah," ucap Hanik.
Baca juga: Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur
Sementara itu, Muslimah yang juga warga Dusun Temen mengatakan, genangan air banjir yang melanda rumahnya sampai setinggi paha orang dewasa.
"Musim hujan kemarin tiga kali rumah saya kebanjiran, ya akibat air luapan sungai. Tingginya sepaha. Sampah kirimannya juga banyak," ungkap Muslimah.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Desa Legok, Kepala Desa Gempol, bersama Koramil Gempol Kodim 0819 Pasuruan, Dinas SDA Ciptakarya dan pihak swasta, bahu-membahu berkolaborasi menormalisasi sungai untuk mengantisipasi banjir.
Baca juga: 2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir
wrtat
Terhitung selama 14 hari kerja, sepanjang 2 Km aliran anak sungai wrati yang membelah dua desa tersebut dilakukan normalisasi.
"Dalam upaya normalisasi ini, alat berat dan truk pengangkut sedimen disediakan Dinas SDA, untuk BBM-nya dibantu pihak swasta. Tidak ada anggaran berupa uang dalam normalisasi ini," ucap Kades Legok, Nursallam yang juga dibenarkan Kades Gempol, Akhmad Dwi Setyono.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
Selain upaya normalisasi, kedua Kades pun sepakat mensosialisasikan kepada masing-masing warganya untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran Sungai Wrati.
"Kami berharap normalisasi ini bisa meminimalisir terjadinya banjir dan masyarakat juga peduli dengan kebersihan sungai," tandasnya.