jatimnow.com - Komunitas pemilik mobil Rubicon di Jawa Timur yang tergabung dalam JK Owner East Java (JKOJ) angkat bicara terkait viralnya video rombongan mobil Rubicon dan Land Cruiser memaksa masuk lautan pasir Bromo.
Sekjen JKOJ, Muhammad Gunawan menjelaskan, upaya memaksa masuk di lautan pasir Gunung Bromo dalam video itu tidak sepenuhnya benar. Katanya, saat itu anggota JKOJ hanya berupaya untuk berdialog dengan petugas palang pintu.
Menurut Gunawan, sejak pihaknya mendapatkan surat dalam event East Fashion Java Harmony yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur, anggota sangat antusias untuk ikut memeriahkan event tersebut.
Baca juga: Viral Video Berkas C Plano Spesimen Dibakar, KPU Bangkalan Panggil Pelaku
"Jadi kejadian itu saya klarifikasi, tidak ada itu upaya menerobos masuk, kita ini masih dialog, dari portal ke mobil ini masih belasan meter. Yang kedua kalaupun diizinkan, mbok ya diantar lah sampek Lava Vie (hotel). Wong ya 10 menit," tutur Gunawan kepada wartawan di Surabaya, Kamis (24/11/2022).
Hal itu ia buktikan dari rekam pembelian tiket masuk kawasan Bromo yang dibeli secara online. Ditambah, mereka juga membooking salah satu hotel yang berdekatan langsung dengan Bromo.
Gunawan menambahkan, selain tertarik dan antusias memeriahkan event tersebut, di sana, JKOJ juga berencana untuk menggelar aktivitas bhakti sosial kepada warga Tengger dan sekitaran Gunung Bromo.
"Slogannya JKOJ ini bersatu, bersaudara, bermanfaat, ini bukan sekedar slogan. Jadi setiap event kita harus komitmen bansos dulu, bisa diambilkan dari khas atau tek-tok temen-temen dan on the spot langsung kita bagikan, supaya ada manfaat," papar dia.
"Kedua bersaudara. Bersaudara ini kita datang kemanapun ini kita berharap yang kita kunjungi jadi saudara. Jadi seperti kemarin jam 4 itu sebenarnya kita nggak ada lah mainan di lautan pasir, udah sore. Kita kemarin cuma izin melintas. Ya kalau gak diizinkan kita kembali," beber Gunawan.
Gunawan menegaskan, JKOJ yang memiliki anggota sebanyak 41 orang itu adalah komunitas yang menjaga tinggi martabat dan persaudaraan. Ia menepis keras tentang upaya-upaya menerobos masuk ke kawasan Bromo.
Baca juga: Viral, Pria Diduga Anggota PPS Desa Gunelap Bangkalan Bakar C Plano Uji Coba
"JKOJ ini komunitas lain dari pada yang lain, bukan karena saya sekjennya. Bahkan di rundown-nya ketika berangkat saya list. No complain, no eksiden, no strobo, no sirine. Jadi meskipun mobil kita ini bisa dibilang di atas rata-rata komunitas yang lain, arogan tidak ada. Tidak ada eksklusif, bahkan dengan bangga kita ini sangat bahagia," tegas dia.
Sementara Ketua JKOJ Jatim, Bambang Agus Hendroyono mengaku, penyebab dari beredarnya video viral tersebut akibat kesalahan dari panitia East Fashion Java Harmony yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur.
Menurut Bambang, Disbudpar Jatim selayaknya meminta maaf karena tidak memberi konfirmasi tentang penundaan agenda tersebut. Di hadapan Kepala UPT Laboratorium Pelatihan dan Pengembangan Kesenian Disbudpar Jatim, Efie Widjajanti, dirinya meminta agar segera ada pernyataan maaf terbuka tentang kesalahan teknis itu.
"Kita minta satu dari Ibu (Efie) klarifikasi secara lisan dan tertulis di sini sudah. Cuman secara legalitas karena kemarin kita diundang secara legal, kami mohon dibuatkan semacam permintaan maaf karena undangan itu menjadi tanggal 3 (Desember)," terang Bambang.
Atas batalnya agenda yang mulanya 20 November menjadi 3 Desember itu, lanjut Bambang, pihaknya mengakui jika sebelumnya Disbudpar telah mengundang ulang. Namun untuk datang kembali, belum bisa ia pastikan.
Baca juga: 2 Wanita Bangkalan Naik Pikap dan Bikin Konten di Jembatan Suramadu
"Terus terang semua komunitas di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah pada konfirmasi ke kita. Kalau tanggal 3, terimakasih semoga nggak berbenturan dengan jadwal teman-teman yang lain," tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Laboratorium Pelatihan dan Pengembangan Kesenian Disbudpar Jatim, Efie Widjajanti mengakui atas kelalaian yang ia lakukan. Ia pun meminta maaf kepada seluruh anggota JKOJ dan seluruh warga Jawa Timur atas kegaduhan ini.
"Ini menurut saya, saya harus ikhlas karena saya yang bertandatangan, saya mohon maaf nggeh. Dan juga ingin saya sampaikan Romo Dukun, Romo Sutomo, Romo Eko, (sesepuh Bromo) jadi sebetulnya kemarin pas bapak-bapak ke sana, saya juga ke Pasuruan untuk mengkoordinasikan (perubahan) tempat," beber Efie.
Ke depan, dirinya berharap JKOJ bisa menjadi bagian dari East Fashion Java Harmony yang ditunda menjadi tanggal 3 Desember 2022.