jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menggelar pertemuan Rembuk Stunting sebagai komitmen serius untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting di Kota Pasuruan, Rabu (7/12/2022).
Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang dilakukan pemerintah, untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan, dengan sektor atau lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Dalam agenda tersebut Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengajak semua pihak untuk bersama-sama ikut serta dalam menurunkan angka stunting di Kota Pasuruan.
Baca juga: Mas Adi Minta Seluruh Perangkat Daerah Terapkan TTE di Tahun 2024
“Pada hari ini kita bersama-sama berkomitmen untuk menurunkan angka stunting, persoalan stunting bukan hanya tanggung jawab tenaga medis saja, perlu kerja sama dari semua pihak," jelas Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus ipul menyampaikan fokus dalam menangani masalah kecukupan gizi dalam persoalan stunting menjadi hal yang penting untuk diutamakan. Dengan gizi yang cukup, maka akan menciptakan generasi pemenang.
"Masalah kecukupan gizi menjadi hal utama, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, balita 2 tahun, hingga ibu menyusui, kita harus pastikan gizinya tercukupi. Ini merupakan bagian dari investasi untuk membuat anak-anak Indonesia lebih kuat dan hebat melalui pembinaan keluarga yang sehat," ucapnya.
Gus Ipul juga menyampaikan rembuk stunting ini menjadi dasar dan gambaran konkret dalam mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting di Kota Pasuruan.
“Melalui kegiatan ini, kita mengetahui hasil analisis situasi dan rencana kegiatan strategi konvergensi penganggulangan dan pencegahan stunting untuk kita ambil langkah dan ditindak lanjuti bersama,” ujarnya.
Baca juga: Mas Adi Mengapresiasi dan Mendukung Lomba Panah Kota Pasuruan
Sebelum menutup sambutannya, Gus Ipul meminta kepada pihak-pihak terkait untuk saling berkoordinasi mendapatkan data masyarakat yang akurat dan tepat sasaran.
“Kita perlu data yang akurat, kita fokuskan pada data yang riskan terhadap stunting, perlu koordinasi yang baik untuk memastikan sasaran yang tepat,” pintanya.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi), juga menyampaikan berkaitan dengan penyusunan rencana tindak lanjut audit stunting yang telah dilakukan bersama dengan stakeholder dan para pakar terkait, ada beberapa kegiatan dan indikator dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Wawali Pasuruan Harapkan Gerak Cepat Turunkan Angka Prevalensi Stunting
“Penyusunan rencana tindak lanjut antara lain berkaitan dengan penanganan kelompok sasaran calon pengantin, ibu hamil, hingga bayi dua tahun dan balita dengan beberapa kegiatan dan indikator yang disusun, untuk membangun konvregensi sebagaimana telah disampaikan bahwa untuk mengatasi persoalan stunting perlu langkah komprehensif dari semua pihak,” jelas Adi.
Mas Adi juga menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat bersama-sama membangun langkah-langkah yang tepat dalam upaya tindak lanjut penurunan percepatan stunting.
“Dengan rentang waktu sampai 2024, perlu langkah, aksi, serta pendekatan yang lebih efektif lagi sehingga dapat mencapai target prevelensi yang telah ditentukan sebesar 13,5%,” ucapnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua 1 TP PKK Kota Pasuruan, Kepala DP3AKB, narasumber dari Bina Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, para asisten dan OPD terkait, serta Camat dan Lurah di Lingkungan Kota Pasuruan.