Pelajar di Jombang Dikeroyok 10 Remaja hingga Bonyok, Diduga Gegara Story WA

Minggu, 18 Des 2022 13:50 WIB
Reporter :
Elok Aprianto
Korban Irvan Verdiansa (14) yang wajahnya mengalami luka lebam dan patah hidung menunjukkan hasil rontgen. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Irvan Verdiansa (14) asal Desa Sumberejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, menjadi korban pengeroyokan oleh 10 orang remaja di Dam Karet Kecamatan Megaluh.

Nunuk Sufiati (33) ibu korban menjelaskan, peristiwa pengeroyokan yang dialami anaknya itu terjadi pada Kamis (15/12/2022) pagi saat anaknya hendak berangkat ke sekolah.

"Kamis pagi, anak saya dipukuli dan dikeroyok sejumlah remaja lain," ungkapnya, Minggu (18/12/2022).

Baca juga: 9 Pelaku Pengeroyokan di Jalan Kamboja Surabaya Diringkus, 5 DPO

Ia menjelaskan dalam perjalanan ke sekolah, anaknya dihampiri beberapa remaja lain dan diajak ke warung dekat sekolah di Kecamatan Megaluh.

"Yang mengajak itu temannya, yang rumahnya ada di Desa Gongseng, Megaluh," paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan jika remaja asal Megaluh itu teman bermain anaknya yang dikenal lewat Facebook. Setelah tiba di warung, anaknya mulai dihajar beramai-ramai.

Tak puas menghajar dalam warung, korban yang kalah jumlah dibawa ke dam karet, dan dipukuli beramai-ramai hingga patah hidung. Pelakunya sekitar 10 orang. Usai memukuli korban, para pelaku pergi begitu saja.

Baca juga: 5 Fakta Tawuran di Wonokusumo Surabaya yang Tewaskan 1 Orang

"Ditinggalkan di sekitar Dam Karet, dia baru pulang setelah diantar warga yang sedang ngopi di sana," bebernya.

\

Saat korban berada di rumah kondisinya mengenaskan. Selain rasa sakit di sekujur tubuh. Telinganya juga mengeluarkan darah.

"Anak saya mengalami patah tulang hidung, sampai sekarang masih kesakitan, belum bisa sekolah lagi," ujarnya.

Atas adanya peristiwa itu Nunuk mengaku melaporkan ke polisi, pada hari Kamis (15/12) sore. Ia juga telah melakukan visum kepada anaknya dan tengah menunggu hasilnya.

Baca juga: Pengeroyok Santri di Blitar Tak Ditahan, Keluarga Korban Datangi Kejari

"Saya berharap polisi bisa segera meringkus pelakunya. Siapa yang terima kalau anaknya dibegitukan," pungkasnya.

Sementara itu, Irvan menduga penyebab penganiayaan yang ia alami dipicu persoalan status di story WA. Ia mengaku mengunggah kode tangan yang mirip dengan milik perguruan silat tertentu.

"Saya bikin status jari tangan satu dibalik, padahal status itu sudah sebulan lalu," tukasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jombang

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler