jatimnow.com - Sebagai bentuk komitmen lingkungan berkelanjutan dan peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan, Pertamina Hulu Energi WMO (PHE WMO) yang tergabung di Regional Indonesia Timur Subholding Upstream mengembangkan Program Salt Centre Terintegrasi dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna.
General Manager Zona 11, Muhamad Arifin, mengatakan bahwa pengembangan ini menjadikan PHE WMO meraih Proper Emas untuk keempat kalinya, atas komitmen terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
"Alhamdulillah tahun ini Proper Emas kembali diraih melalui program unggulan Salt Centre yang kami kembangkan bersama masyarakat Desa Banyusangka, Bangkalan. Kami berharap program ini dapat menghidupkan industri garam tradisional masyarakat Pulau Garam", jelas Arifin dalam keterangan resmi, Jumat (30/12/2022).
Baca juga: PHE WMO Serahkan 1.000 Paket Sembako pada Pj Bupati untuk Korban Banjir
Ia menjelaskan bahwa PHE WMO sebelumnya sudah mendapatkan penghargaan serupa masing-masing tahun 2016, 2017 dan 2020. Penghargaan Proper Emas merupakan penghargaan tertinggi yang diperoleh dalam penilaian kinerja perusahaan untuk pengelolaan lingkungan yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Acara Penganugerahaan Proper tahun ini dilaksanakan di Istana Wakil Presiden RI Kamis, 29 Desember 2022. Penghargaan Proper Emas PHE WMO diserahkan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dan diterima Direktur PHE WMO, Endro Hartanto.
Baca juga: PHE WMO Kembangkan 2 Inovasi Baru, Tingkatkan Produksi Garam di Bangkalan
“Kami turut bangga, dengan diraihnya penghargaan Proper Emas. Ini menunjukkan bahwa program Salt Centre Terintegrasi telah memberikan manfaat bagi kelompok manfaat dan masyarakat sekitar. Tidak hanya manfaat ekonomi saja yang didapat, tetapi manfaat lainnya seperti lingkungan dan sosial," jelas Endro Hartanto.
Seperti yang diketahui, Program Salt Centre Terintegrasi merupakan program yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas garam di Madura, khususnya Bangkalan. Dengan adanya penerapan teknologi tepat guna, tidak hanya NaCl yang meningkat, tetapi kandungan puritan yang tidak dibutuhkan dalam garam juga berkurang.
Program ini juga melibatkan anggota PKK dan Karang Taruna untuk terlibat dalam kegiatan diversifikasi produk olahan berbahan dasar garam. Tidak hanya itu, dengan adanya Program Salt Centre Terintegrasi telah menjadi contoh dan lokasi belajar bagi masyarakat sekitar, serta siswa-siswi dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi.
Baca juga: PHE WMO Salurkan Ribuan Paket Sembako untuk Warga Bangkalan
Harapannya pelajar dan mahasiswa bisa belajar terkait pengelolaan garam rakyat dengan teknologi tepat guna. Program Salt Centre Terintegrasi ini juga telah mampu mendukung SDGs 1, 8, 12, 13 dan 15.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung PHE WMO, sehingga ini adalah pencapaian dan penghargaan untuk kita semua", tutup Endro.