jatimnow.com - Sebanyak 15 perguruan silat di Kediri duduk bersama, Selasa (10/1/2023). PSHT dan Pagar Nusa juga hadir dalam pertemuan di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Kediri ini.
Pertemuan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kota Kediri yang khawatir dengan konflik antar-perguruan silat yang sempat terjadi di Kabupaten Kediri beberapa waktu lalu.
Kepala Kesbangpol Kota Kediri Bagus Hermawan, mengatakan lewat forum komunikasi antara Pemerintah Kota Kediri, kepolisian, TNI, IPSI dan para pengurus perguruan silat di Kediri ini, pihaknya ingin mendorong para perguruan silat untuk mempererat silaturahmi.
Baca juga: Kegiatan Perguruan Silat di Tulungagung Dihentikan selama Pilkada
Ajang ini sekaligus mencegah konflik yang sempat terjadi di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu agar tak terulang lagi.
"Momen ini bukan ajang untuk saling menyalahkan dan mencari pembenaran terhadap satu kelompok atau perguruan tertentu, melainkan sebagai sebuah media untuk menjalin komunikasi, mempererat persaudaraan antar perguruan dan pesilat, sehingga tidak perlu lagi ada konflik-konflik yang dapat memecah belah,” ujar Bagus Hermawan.
Sejauh ini gesekan antar-perguruan silat hampir tidak pernah terjadi di Kota Kediri. Namun pihaknya ingin memastikan keamanan tersebut tetap terjaga dan bisa diantisipasi.
Sementara itu hadir dalam forum ini GASMI, Persinas ASAD, Merpati Putih, Tapak Suci, IKSPI Kera Sakti, PSH Terate, Pagar Nusa, Perisai Diri, Porsigal, Pandan Alas, Jiwa Suci, Waspada, Astha Dahana, Cipta Sejati, dan Macan Putih.
Baca juga: Polres Tuban Ajak 19 Perguruan Silat Wujudkan Pilkada Aman dan Damai
Mereka mayoritas mengusulkan pembentukan forum komunikasi dan kerukunan antar-perguruan silat di Kediri.
Hal ini dirasa perlu untuk meminimalisir gesekan-gesekan yang mungkin muncul akibat kesalahpahaman komunikasi.
Menanggapi usulan tersebut, Bagus menyambut baik itikad baik yang ingin dibangun oleh para pengurus perguruan silat di Kediri itu. Ia beranggapan bahwa hal ini memang dirasa perlu untuk mempererat persaudaraan antar perguruan.
"Hal inilah yang kami harapkan, peran aktif dari masing-masing perguruan untuk mengedepankan kerukunan dan meminimalisir gesekan. Dengan demikian kondusivitas dapat tercipta dan keamanan terus terjaga,” terang Bagus.
Baca juga: 8 Oknum Perguruan Silat Konvoi di Jalanan Surabaya Jalani Sidang Tipiring
Dengan begitu dia berharap pencak silat sebagai warisan budaya dan seni bela diri asli Indonesia itu bisa dilestarikan bersama-sama.
“Kita hiasi dengan prestasi-prestasi yang membanggakan,” tandasnya.