jatimnow.com - Diterpa isu banjir bandang di kawasan Alas Malang, beberapa wali murid SDN 1 Alas Malang, tiba-tiba saja menjemput pulang anak-anaknya.
Hal ini tentu saja membuat kaget Kepala Sekolah SDN 1 Alas Malang, Joko Purwoto.
Joko sapaan Kepala Sekolah SDN menerangkan, sekitar pukul 08.30 WIB para wali murid yang beberapa waktu yang lalu menjadi korban terdampak banjir panik setelah mengetahui debit air sungai Badeng sempat meningkat.
Baca juga: Diskominfo Ponorogo Kebanjiran, Arsip Penting dan Elektronik Turut Terendam
"Pas jam pelajaran tadi para wali murid rame-rame mengajak anaknya pulang," kata Joko saat ditemui di halaman sekolah, Rabu (8/8/2018).
Alasan mereka (wali murid), lanjut Joko, anak-anak yang bersekolah tersebut mau di ajak mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Padahal, di sekolah SDN 1 Alas Malang atas kejadian banjir bandang beberapa waktu yang lalu tidak terpapar banjir.
Tak hanya itu, Joko juga menceritakan, sebelum siswa-siswa tersebut di ajak pulang guru agama sekolah ini, Muhtadi, mengajak seluruh siswa untuk berdoa di halaman sekolah, supaya tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Baca juga: Ponorogo Dikepung Banjir, 6 Lokasi Terendam Air hingga Setinggi 1,5 Meter
"Belum dimulai berdoa para wali menerobos masuk halaman menjemput anak mereka masing-masing," paparnya.
Sebelumnya, kata Joko, masyarakat mengaku mendapatkan informasi dari petugas Dinas Pengairan Alas Malang bahwa ada peningkatan debit air sungai, dan mengeluarkan imbauan untuk waspada.
"Mungkin karena itu, para wali murid panik. Padahal hari ini rencananya pihak sekolah mengajak untuk rapat wali murid," tutupnya.
Di SDN 1 Desa Alas Malang sendiri, terdapat 325 siswa dari kelas I sampai kelas VI. Sebanyak 225 siswa, rumah mereka terpapar banjir bandang 26 Juli lalu.
Baca juga: Banjir Tutup Akses Jalan Niken Gandini Ponorogo
Sebelumnya, sejumlah 415 warga Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi terpapar banjir bandang di medio Juli 2015. 23 rumah rusak berat, 100 lebih rusak sedang, selebihnya rusak ringan.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Erwin Yohanes