jatimnow.com - Terumbu karang dua pantai di Tulungagung dilaporkan rusak parah akibat sendimentasi.
Plt Kabid Kenelayanan, Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Dedy Azhar Muhammad mengatakan, akibat rusaknya terumbu karang itu, ekosistem di dua pantai tersebut juga rusak. Sejumlah jenis ikan juga sudah tidak ditemui lagi.
"Ada dua pantai yang saat ini memerlukan rehabilitasi. Yakni, Pantai Brumbun dan Gerangan. Dua pantai itu kondisi terumbu karangnya sudah rusak akibat sedimentasi," ujar Dedy, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Konservasi Lingkungan, Pelindo Terminal Petikemas Tanam 632 Bibit Terumbu Karang
Menurut Dedy, sebelumnya pihaknya juga sudah melakukan rehabilitasi terumbu karang di Pantai Sine, yaitu pada 2015 dan Pantai Brumbun pada 2017.
Dedy menjelaskan, kondisi eksosistem terumbu karang di Pantai Brumbun dan Gerangan terbilang cukup parah. Hal itu dipicu akibat kondisi hutan gundul yang berada di wilayah tersebut.
Baca juga: Kerusakan Terumbu Karang di Pesisir Laut Jatim Disebut 60%, Adopsi Digencarkan
"Kondisi hutan yang gundul juga menyebabkan sedimentasi lumpur yang menutup terumbu karang," tutur dia.
Dedy menyebut, akibat terjadinya sedimentasi terhadap terumbu karang, sebaran ikan di pantai itu menurun cukup siginifikan. Hal itu juga dikeluhkan para nelayan, yang harus melaut lebih jauh untuk bisa menangkap ikan.
"Jadi saat ini kalau ingin mendapatkan ikan, nelayan harus melaut lebih jauh lagi. Karena kondisi di sekitar pantai sudah mengalami kerusakan ekosistem akibat sedimentasi," papar dia.
Baca juga: Transplantasi Terumbu Karang, Nelayan Banyuwangi Gunakan Batu Kapur
Tahun ini, pihaknya kembali mengusulkan bantuan terumbu karang kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jawa Timur. Dengan bantuan itu diharapkan bisa menjadi upaya pemulihan eksosistem.
"Kalau di Pantai Brumbun kami usulkan bantuan sekitar 100 terumbu karang, dan Gerangan sudah dapat tahun kemarin," pungkasnya.