jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi kawasan konservasi hutan mangrove di Pantai Cengkrong, Trenggalek, Jumat (17/2/2023).
Kawasan tersebut dipastikan menjadi tempat perhelatan Fesatival Mangrove ke-IV se Pulau Jawa.
Khofifah mengatakan, berdasarkan data yang ada, jumlah luasan hutan mangrove di Jawa Timur mencapai 1.800 hektar, atau sejumlah 7.000 pohon mangrove. Jika dipersentasekan, total kawasan hutan mangrove di Jawa Timur mencapai 48 persen dari total kawasan hutan mangrove di Jawa.
Baca juga: Mas Ipin Dampingi Khofifah Kampanye di Trenggalek, Gus Hans: Kita Bisa Nilai
"Hampir setiap bulan kami melakukan penanaman mangrove di berbagai wilayah di Jawa Timur bersama dengan kelompok masyarakat. Hal ini bertujuan untuk dapat menjaga ekologi di pesisir," ujar Khofifah, Jumat (17/2/2023).
Pada Maret 2023, akan digelar festival mangrove se Jawa di kawasan hutan mangrove Pantai Cengkrong, Trenggalek itu.
Khofifah menilai, dari hasil peninjauan yang dilakukan, penanaman serta pemeliharaan hutan magrove di Trenggalek sudah bagus. Bahkan juga ada budidaya kepiting, untuk menambah jumlah biota di sekitar kawasan hutan mangrove.
Baca juga: Mas Ipin Dampingi Khofifah Kampanye di Trenggalek, Acungkan 2 Jari
"Penanaman mangrove ini untuk mewujudkan blue economi. Di mana pembangunan dilakukan tanpa melakukan pencemaran," papar dia.
Selain berfungsi sebagai pendukung ekologi, diharapkan hutan mangrove juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Beberapa produk olahan mangrove bisa dikembangkan lagi sehingga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Pemberdayaan masyarakat melalui hutan mangrove disini juga sudah bagus. Tadi saya tanya, mereka sudah membuat produk sirup dan kue dari mangrove. Dan tentunya ini akan meningkatkan perekonomian," tutur Khofifah.
Baca juga: Uji Coba Makan Siang Bergizi, Bupati Trenggalek: Tidak Gratis Lho
Sementara Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin menambahkan, siap menjadi tuan rumah Festival Mangrove se Jawa.
Menurutnya, di pesisir Trenggalek terdapat ratusan hektar kawasan konservasi hutan mangrove. Bahkan biota di sekitar kawasan hutan mangrove juga masih sangat terjaga. Tak hanya itu, masyarakat sekitar kawasan hutan mangrove juga bisa menghasilkan produk dari mangrove.
"Hal ini tentu menunjukan bahwa ekologi di pesisir Trenggalek masih terjaga," pungkasnya.