jatimnow.com - Perahu-perahu nelayan tampak rapi berjajar di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi. Kondisi ini sudah jadi pemandangan biasa sejak setahun terakhir. Ratusan perahu itu bersandar semenjak tangkapan ikan sepi.
Sebagian masih difungsikan, sebagian tak terurus. Perahu yang masih berfungsi, terlihat ada jaring dan anak buah kapalnya. Perahu yang tak terurus terlihat lusuh, rapuh, dan nyaris tenggelam.
Mad Sani (55), pemilik perahu selerek, mengatakan, beberapa perahu sengaja dibiarkan begitu saja. Bahkan ada yang mengalami kebocoran pada bagian lambung karena rapuh.
Baca juga: Kapal Ikan Terbalik di Pamekasan karena Cuaca Buruk, 2 Nelayan Hilang
"Sebagian (kapal) catnya sudah mengelupas yang membuat badan kapal rapuh disapu panas dan hujan. Akhirnya bocor lambungnya," ujarnya kepada jatimnow.com, Senin (13/3/2023).
Tak hanya dibiarkan, Sani menyebut sejumlah perahu sampai dilelang oleh pemiliknya. Tak sedikit berakhir di gudang besi tua setelah dijagal.
"Ada yang masuk besi tua. Ini depan saya dilelang, gak tahu berapa harganya," katanya sembari menunjuk salah satu perahu.
Selain berat di ongkos, jelas Sani, tak ada kepastian tangkapan ikan jadi alasan di balik barisan kapal atau perahu nelayan. Hampir setahun ini nasib nelayan serasa di ujung tanduk.
Baca juga: Video: Ombak Besar Hantam Perahu Nelayan
"Seperti gak ada harapan lagi jadi nelayan. Terus kalau berhenti mau bekerja sebagai apa. bingung juga. Dari pada nganggur perahu saya kemudikan sendiri, sekadar cari lauk buat makan keluarga," ungkapnya.
"Gak sepi mas tapi laib (sepi sekali)," candanya.
Suhdi (50), pemilik perahu selerek, turut merasakan dampak ekonomi akibat penurunan tangkapan ikan yang cukup signifikan. Alih-alih berhenti karen merugi, Suhdi, terus mendayung perahu selereknya demi menghidupi para ABK.
Baca juga: Perahu Terdampar Tanpa Awak Gegerkan Warga Sumenep
"Ya mau gimana lagi. Gak melaut rugi, melaut rugi. Yang saya pikir hanyalah nasib para ABK. Kalau gak melaut mereka mau makan apa," ujarnya.
Selain terus merugi, Suhdi dan nelayan lain turut dibayangi biaya penyusutan kapal. Dimana, mesin dan jaring tangkap ikan rutin mengalami perbaikan.