jatimnow.com - Menikmati makan di atas aliran air yang jernih bisa Anda rasakan di Petung Park yang berada di Dusun Jibru, Desa Belik, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Petung Park merupakan salah satu wana wisata atau tempat makan yang memanjakan para pengunjung dengan panorama persawahan, ditambah suasana Pegunungan Welirang.
Tentu Anda akan cemas dengan lokasi parkir. Jangan khawatir! Sebab area parkir di sini cukup luas. Petung Park memiliki lahan satu hektar yang merupakan tanah kas desa (TKD) dan dikelola BUMDes.
Baca juga: Pembangunan Ponpes Al Amin Mojokerto, Pjs Bupati Beri Pesan Soal Ini
Sebanyak 30 gazebo kecil untuk empat orang terbuat dari bambu tepat berada di aliran sungai yang keluar dari mata air bebekan kaki Gunung Welirang.
Ada juga gazebo dengan ukuran besar cukup untuk delapan orang atau rombongan keluarga besar. Suara gemericik air dari sumber mata air dan cuaca yang sejuk membuat betah.
Manajer Petung Park, Kartono mengatakan, mayoritas bangunan terbuat dari bambu semua. Tempat ini menawarkan kecek atau bermain air saat menyantap makanan.
Baca juga: Sederet Fakta Penemuan 5 Kerangka Manusia di Situs Kumitir Mojokerto
"Kami sengaha menawarkan area kecek yang bisa diminati sama pengunjung, dan di bawahnya mengalir air dari sumber asli. Selain itu, pengunjung bisa makan sambil menikmati pemandangan pegunungan dan sawah," bebernya.
Suasana sejuk dan udara segar juga bisa dinikmati para wisatawan di area Petung Park, karena memang berada di kaki Gunung Welirang. Cocok bagi wisatawan yang hendak healing dengan suasana yang tenang dan adem.
Kartono menambahkan, pengunjung bisa memesan menu makanan seperti bebek ngos, nasi jagung, nasi goreng, bakmi petung dan masih banyak menu lainnya.
Baca juga: 39 KUBE di Mojokerto Terima Bantuan Modal Usaha, Pj Wali Kota Beri Pesan Ini
"Minuman ada uwuh, es jeruk, es teh, dan jenis minuman lainnya. Menu yang paling banyak dipilih pengunjung adalah bebek ngos," beber Kartono.
Menurut Kartono, pengunjung ramai setiap akhir pekan atau Sabtu dan Minggu. Sebetulnya tempat ini sempat ditutup karena banyaknya wisatawan yang hendak masuk.
"Kami sempat menutup jalan menuju ke lokasi, karena pengunjung yang membludak. Mau tidak mau, kami harus memberitahu jika tidak ada tempat," pungkasnya.