jatimnow.com - Seekor buaya muara di Sungai Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ditangkap warga. Selanjutnya buaya itu diamankan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur di Banyakan, Kediri.
Penangkapan buaya pada Rabu (12/4/2023) malam itu berlangsung dramatis. Ini merupakan penangkapan kedua di lokasi yang sama. Sebelumnya, pada Maret lalu warga juga menangkap buaya muara dengan ukuran yang serupa.
Buaya muara yang ditangkap warga tadi malam memiliki ukuran 2 meter, dan telah diserahkan ke BBKSDA Jawa Timur. Penyerahan dilakukan warga yang didampingi petugas dari Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Kediri.
Baca juga: Induk Buaya Muara Bermunculan di Sungai Kencong Jember, Warga Ketakutan
Selanjutnya, buaya akan direhabilitasi sebelum dilepaskan ke habitat yang semestinya.
“Satwa ini akan kita rehabilitasi, kita evakuasi ke habitat yang semestinya. Tapi ini tidak mungkin langsung kita lepas liarkan, dilihat dulu, sambil melakukan orientasi, kalau sudah memungkinkan, baru dilepasliarkan,” kata Kepala Resor Konservasi Wilayah 01 Kediri BBKSDA Jawa Timur, David Fathurohman, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Buaya Muara Muncul di Sungai Kencong Jember, Warga Diminta Waspada!
Menurut David, banyak spekulasi yang muncul terkait asal muasal buaya muara ini. Namun, pihaknya meyakini bahwa buaya tersebut merupakan peliharaan warga yang terlepas atau sengaja dilepasliarkan.
Keyakinan ini didasari hasil observasi BBKSDA yang melihat bahwa sungai Janti bukanlah habitat alami jenis buaya terbesar di dunia tersebut.
“Banyak spekulasi yang berkembang. Saat ini kami tidak bisa meyakini bahwa itu habitat alami, karena dekat pemukiman warga. Jadi spekulasi yang menguat adalah buaya itu milik masyarakat yang terlepas atau sengaja dilepasliarkan,” jelas David.
Baca juga: BBKSDA Akan Periksa Lokasi Penemuan Buaya di Bangkalan usai Evakuasi
Saat ini, David dan warga menduga masih ada lagi buaya muara di aliran sungai tersebut. Karena sebelumnya, warga melihat ada tiga ekor buaya yang kerap menampakkan diri di sekitar sungai.
Pada dasarnya warga mengaku keselamatannya terancam dengan kehadiran reptil predator ini. Sebab aktivitas seperti mancing, mencuci pakaian atau mencari pasir, sering mendapati buaya berjemur di pagi hari.