jatimnow.com - Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi) menegaskan pemerintah telah banyak melakukan trobosan pembangunan dan pelayanan publik dalam dua tahun terakhir.
Hal ini ia sampaikan di sela acara pembagian 1.000 paket takjil untuk anak yatim dan para disabilitas yang digelar Lazismu di Gedung Pusat PDM Kota Pasuruan.
Dalam kesempatan itu, ia juga membahas pola pikir masyarakat yang semakin cerdas dalam menilai sukses atau tidaknya program pemerintah.
Baca juga: Mas Adi Minta Seluruh Perangkat Daerah Terapkan TTE di Tahun 2024
"Hingga hari ini, publik bisa bertindak layaknya juri. Bisa menilai bagaimana pembangunan itu bisa dinikmati. Bahkan di tengah era keterbukaan teknologi, publik mudah membandingkan dengan daerah yang lain. Tentu ini menjadi sebuah kemajuan dan tuntutan pemerintah," jelas Mas Adi, sapaannya.
Ia juga memgatakan bahwa publik saat ini sudah cukup cerdas dan punya ekspetasi tinggi terhadap kinerja pemerintah.
"Pemerintah menyadari tidak bisa bekerja sendiri. Saat ini adalah era kolaborasi, eranya gotong royong," katanya.
Baca juga: Mas Adi Mengapresiasi dan Mendukung Lomba Panah Kota Pasuruan
Mas Adi mengungkapkan jika Kota Pasuruan saat ini banyak menorehkan perkembangan dan ada beberapa penghargaan yang telah didapatkan.
Pertama yang dilakukan Pemkot Pasuruan adalah menepis keraguan masyarakat ketika dua tahun berturut turut opini BPK yang sebelumnya WDP (Wajar Dengan Pengecualiaan) saat ini sudah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
Kemudian Ia menambahkan penghargaan dari KPK dalam konteks antisipasi korupsi, MCP Kota Pasuruan yang terbaik. Kemudian, reformasi birokrasi juga mendapatkan penghargaan yang terbaik.
Baca juga: Wawali Pasuruan Harapkan Gerak Cepat Turunkan Angka Prevalensi Stunting
Selain itu, Kota Pasuruan juga menerima penghargaan musrenbang provinsi sebagai kota yang perencanaan dan inovasinya terbaik di Jawa Timur. Untuk penghargaan tingkat nasional, Kota Pasuruan memperoleh Universal Health Coverage (UHC), karena warga Kota Pasuruan sudah tercover BPJS 100 Persen.
"Tentu keraguan publik ini tidak perlu kita jawab dengan kata-kata tapi dengan kerja nyata dan itu bisa dibuktikan ketika yang menilai adalah masyarakat," tandasnya.