jatimnow.com - Tugu Reog Kendang yang baru selesai dibangun mendapat sorotan dari seniman perupa di Tulungagung. Tugu yang terletak di sisi selatan Alun-alun ini dinilai kurang artistik.
Merespon hal tersebut, puluhan perupa menggelar aksi melukis bersama di seputar Tugu Reog Kendang. Mereka mengkritisi pembangunan tugu yang menjadi ikon Tulungagung tersebut.
Salah seorang seniman, Benny Widyo mengatakan aksi melukis bersama ini merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah atas pembangunan Tugu Reog Kendang tersebut.
Baca juga: Belanja di Warung Tulungagung Pakai Uang Palsu, Pria asal Jabar Ditangkap
Para seniman selama ini tidak pernah dilibatkan dalam proses pembangunan. Tidak ada dialog yang dibangun oleh pemerintah tentang bentuk dan alasan mengapa tugu berentuk kendang ini dibangun.
"Kita tidak minta dilibatkan tapi minimal ada dialog sehingga para seniman dapat memberikan masukan mengenai bentuk atau lainnya," ujarnya, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Pemotor Tewas Tertabrak Bus Harapan Jaya di Tulungagung
Terdapat beberapa hal yang menjadi sorotan tugu reog kendang ini. Secara fisik tugu tersebut dinilai kurang artistik. Ukuran patung kendang yang berada di bagian atas juga kurang besar. Adanya selendang yang diletakkan di bagian kendang membuat bentuknya semakin aneh. Selain itu mereka juga mempertanyakan alasan reog kendang yang dipilih menjadi ikon tugu tersebut.
"Ada banyak pilihan lain seperti fosil homo wajakensis dan lainnya," tuturnya.
Reog kendang sendiri merupakan kesenian khas Tulungagung. Seni tari tersebut selalu ditampilkan dalam setiap acara. Pembangunan tugu reog kendang ini menggunakan dana CSR dari sebuah bank daerah, dan menelan biaya hingga Rp350 juta. Tugu tersebut terletak di perempatan TT, yang menjadi salah satu ikon Tulungagung.
Baca juga: Plengsengan Penahan Jalan di Tulungagung Ambrol, Baru Setahun Dibangun
"Hasil lukisan teman teman ini nanti akan kita pamerkan dan akan mengundang para stake holder untuk berdiskusi bersama," pungkasnya.