jatimnow.com - Siswa kelas VI SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi terpaksa duduk berlesehan saat mengerjakan soal ujian akhir sekolah (UAS).
Proses UAS di sekolah ini dilakukan seadanya, lantaran Jembatan Carangan yang menjadi akses satu-satunya ke sekolah ambrol diterjang banjir pada November 2021.
Sejak 9 bulan lalu, para siswa SDN 7 Tegalharjo harus mengungsi ke gedung TPQ. Hingga akhirnya memaksa 5 siswa kelas VI harus mengerjakan soal UAS dengan lesehan.
Baca juga: 7 Siswi SD di Surabaya Dicabuli Pembina Pramuka, Bejat Tenan!
"Ruangan yang dipakai kelas sempit, diberi meja dan kursi tidak cukup," ungkap Kepala SDN 7 Tegalharjo, Mohammad Solikhin, Selasa (16/5/2023).
Dengan kondisi ruangan itu, siswa kelas VI yang sedang UAS harus lesehan seperti saat menjalani KBM. Mereka harus bisa konsentrasi, meski dengan kondisi yang serba terbatas.
Baca juga: Anggota DPR-RI Komisi X Tegaskan Tak Ada Tes Baca Tulis pada Penerimaan Siswa SD
"Ini ujian kelulusan, siswa harus tetap konsentrasi agar bisa mendapat nilai yang bagus," ungkapnya.
Solikhin menambahkan, dalam ujian ini tidak ada guru dari sekolah lain yang menjaga. Itu karena lokasi sekolahnya yang cukup jauh dari sekolah lain, meski masih satu desa.
"Untuk ujian harusnya silang. Guru SD lain yang mengawasi, tapi ini kami yang jaga sendiri," tambah dia.
Baca juga: Siswa Belajar di Rumah Warga Pamekasan Gegara Sengketa Lahan Sekolah
Meski serba terbatas, para siswa rupanya tetap bisa mengerjakan soal dengan baik, dan berupaya mendapat nilai yang memuaskan.
"Sebenarnya tidak enak (ujian dengan lesehan), tapi karena sudah terbiasa ya tetap saja (dilakukan)," tutur salah satu siswa kelas VI, M Rangga (13).