jatimnow.com - Puluhan Calon Jemaah Haji (CJH) di Kabupaten Trenggalek memilih menunda keberangkatannya ke Tanah Suci tahun ini. Sesuai jadwal seharusnya mereka berangkat bersama rombongan tahun ini. Namun karena beberapa hal mereka memilih untuk menunda berangkat ibadah haji. Mayoritas yang menunda tersebut adalah jemaah yang sudah berusia lanjut.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Trenggalek, Agus Prayitno mengatakan, sebanyak 81 CJH memilih menunda keberangkatannya. Mereka beralasan tidak ada pendamping atau penggabungan dengan jemaah lainnya. "Ada 81 CJH Trenggalek yang seharusnya berangkat tahun ini, memilih untuk menunda keberangkatan. Mereka beralasan, karena salah satu dari pasangan atau keluarga tidak masuk dalam kuota," ujarnya, Rabu (17/05/2023).
Baca juga: 334 CJH Sampang Berangkat Esok, Kemenag Ingatkan Barang yang Tak Boleh Dibawa
Kuota jemaah haji di Trenggalek bertambah 40 jemaah tahun ini. Total CJH yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini sebanyak 565 jemaah. Sedangkan jika melihat tahun sebelumnya, kuota JCH hanya 525. Penentuan kuota ini dilakukan oleh Kemenag Kanwil Provinsi Jawa Timur. "Penentuan kuota CJH dilakukan oleh Kemenag Provinsi Jawa Timur, dan pada tahun ini kuota CJH Trenggalek mengalami kenaikan," tuturnya.
Para CJH tersebut kini sudah mulai mempersiapkan keberangkatan. Salah satunya dengan melakukan pelunasan biaya pemberangkatan haji. Para jemaah ini direncanakan akan berangka pada 6 Juni 2023 mendatang. Terkait CJH yang menunda keberangkatan, secara otomatis kuota akan diambil oleh jemaah yang berada di nomor bawahnya. Namun, belum tentu jemaah tersebut berasal dari Trenggalek.
Baca juga: Ratusan CJH asal Trenggalek Didominasi Lansia, Kemenag: Kondisi Masih Sehat
"Meski banyak yang menunda keberangkatan, saya memperkirakan tidak akan berpengaruh pada kuota haji tahun depan," pungkasnya.