jatimnow.com - Dalam kunjungannya ke Kabupaten Jombang, sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto bertemu dengan sejumlah kiai dan ulama di Jombang.
Tak hanya itu, Prabowo juga bertemu beberapa kiai di Jawa Timur (Jatim) di kediaman Kiai Hasib Wahab Hasbullah atau Gus Hasib.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo Subianto yang juga menjadi Ketua Umum Gerindra itu sempat memberikan pidato pada sejumlah undangan dan dihadapan para ulama maupun kiai di Jatim.
Baca juga: Kakek Presiden RI Prabowo Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
Ia mengatakan, kedatangannya ke beberapa pondok pesantren (Pesantren) di Jatim, memang tidak membahas masalah politik. Namun ia berharap pada para kiai di Jatim untuk mendukung dan mendoakannya agar menjadi Presiden ke-8 setelah Jokowi.
"Saya hanya minta doa, dan terus terang karena banyaknya kamera, saya tidak boleh minta dukungan dari bapak ibu sekalian, saya tidak boleh minta dan saya tidak berniat untuk minta dukungan, tapi dalam hati saya, saya mengharapkan dukungannya," ungkap Prabowo dan disambut dengan suara gelak tawa para kyai dan ulama, Minggu (21/5/2023) malam.
Baca juga: Jika Menang Pilbup Jember, Gus Fawait Tiru Jejak Prabowo Rangkul Semua Kalangan
"Kalau mengharapkan kan boleh. Minta belum boleh, tapi mengharapkan. Ya masak minta doa pada kiai masak gak boleh, ya kan susah kalau begitu. Nah demikian maksud kedatangan saya," sambungnya.
Ia mengaku niatan menjadi presiden RI ke-8 dikarenaka ingin mengabdi pada masyarakat, negara dan bangsa. Mengingat Tuhan telah memberikan banyak hal padanya. Sehingga ia harus maju menjadi presiden.
"Saya pun masih di sini, saya pun masih berjuang, karena itu semata-mata saya ingin, memberi yang terbaik, saya ingin sisa hidup saya, untuk bermanfaat, bagi seluruh bangsa Indonesia, tidak ada niat lain. Yang maha kuasa telah memberi kepada saya terlalu banyak sehingga saya sadar dan saya mengerti apa yang diberikan pada saya harus, bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," bebernya.
Baca juga: Daftar Menteri asal Jawa Timur di Kabinet Merah Putih, Berikut Profilnya
Lebih lanjut Prabowo menjelaskan alasannya bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Meski dalam pemilu pilpres 2019 yang lalu, keduanya bersaing untuk merebut hati rakyat dan menjadi presiden RI.
"Negara kita sangat kaya. Walaupun banyak cobaan tapi negara kita tetap kaya. Dan kunci daripada ini semua adalah, kalau bangsa kita, negara kita, dapat mencari dan mendapatkan unsur-unsur pimpinan yang bisa rukun, dan bisa kompak, itu yang saya yakini, karena itulah waktu itu saya bergabung dengan pak Joko Widodo, karena saya ingin adanya unsur pimpinan yang rukun, yang kompak, dan tidak penting, siapa nomor 1, 2 dan 3, yang penting adalah pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.