jatimnow.com - Alon-alon, asal kelakon. Pepatah Jawa inilah yang menggambarkan proses pendirian Fakultas Kedokteran Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Diinisiasi sejak 2018, akhirnya tahun kelima ini tahap demi tahap impian tersebut bisa terwujud.
Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya meresmikan ruang Dekan dan Laboratorium Fakultas Kedokteran di lantai 10 Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani pada Jumat (25/5/2023) lalu.
Baca juga: 1 Dokter di Madura Layani 7000 Pasien, UTM Segera Buka Fakuktas Kedokteran
"Saat ini persiapan sudah mencapai 60%. Untuk persyaratan pendirian FK ini Perguruan Tinggi diminta untuk menyiapkan 11 laboratorium. Selain itu, kami juga siapkan ruang Dekanat dan ruang kelas," ujar Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho melalui siaran tertulisnya, Minggu (28/5/2023).
Ikhtiar dan doa yang terus dilakukan ini juga sejalan dengan salah satu Tri Dharma Perguruan tinggi yakni pengabdian, serta tingginya kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia khususnya Indonesia bagian Timur sehingga membuat Untag Surabaya tergerak untuk mengabdikan dirinya bagi bangsa dan negara.
"Kita sudah terlanjur siap untuk mengabdikan diri, dengan kerjasama yang kita bangun salah satunya dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mudah-mudahan lima sampai sepuluh tahun ke depan Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan tenaga kesehatan di Indonesia," tambah Guru Besar Ilmu Ekonomi itu.
Baca juga: FK Unej akan Buka Pendidikan Profesi Dokter Bedah
Prof. Nugroho juga menyampaikan harapan agar izin pembukaan FK dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi (Dirjen Dikti) segera turun di Tahun 2023 ini.
Hal senada disampaikan Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti. Menurutnya, ruang Dekanat FK ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Baca juga: Ulama di Kediri Dukung Naturalisasi Dokter Asing, Ini 3 Poin Pertimbangannya
"Meskipun alon-alon asal kelakon, tetapi kita tetap kerja tangkas, kerja cerdas dan kerja tuntas," ujar dia.
Bekti berharap dengan pendirian FK di Untag Surabaya, Indonesia akan menjadi negara yang bisa terus melayani masyarakatnya dengan optimal.
"Terutama pelayanan didalam kebutuhan pemeliharaan kesehatan. Untuk menunjang hal itu, kami akan terus berkontribusi untuk menciptakan dokter-dokter yang sesuai dengan ciri khas kampus ini yakni berjiwa Nasionalisme dan Patriotik, karena itu yang dibutuhkan masyarakat," tandasnya.