jatimnow.com - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak sapi di Trenggalek terus naik. Saat ini angka kasus LSD mencapai ribuan ekor sapi. Namun capaian vaksin LSD masih belum bisa optimal.
Lalu lintas hewan sapi antarkota diduga menjadi salah satu penyebab angka kasus LSD meningkat.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani mengatakan, saat ini penyebaran LSD sudah merata diseluruh kecamatan di Trenggalek.
Baca juga: Video: Melihat Kontes Sapi Jumbo di Tulungagung
Berdasarkan data Mei 2023, kasus LSD di Trenggalek sudah tembus diangka 1.470 ekor sapi.
"Meningkatnya kasus LSD di Trenggalek diduga akibat aktivitas lalu lintas hewan antarkota dan antarprovinsi," ujarnya, Senin (12/06/2023).
Baca juga: Sapi Terjangkit Lumpy Skin Disease Aman Dikonsumsi? Ini Kata Disnak Jatim
Kasus LSD terbanyak ditemukan di Kecamatan Pule dengan kasus 244 ekor sapi. Sedangkan kasus LSD terendah berada di Kecamatan Munjungan dengan angka 5 kasus.
Saat disinggung soal vaksin LSD, Ririn mengaku bahwa capaian vaksin LSD di Trenggalek masih rendah. Dari total populasi sapi yakni 40.000 ekor, hanya sekitar 2.500 ekor sapi yang sudah mendapatkan vaksin LSD.
"Capaian vaksin LSD masih rendah. Karena pemerintah mengizinkan para peternak untuk membeli vaksin LSD sendiri," tuturnya.
Pada awal Juni 2023, Dinas Peternakan telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin LSD ke Trenggalek. Adapun sasaran prioritas sapi yang mendapatkan vaksin LSD adalah sapi potong. Mengingat sebentar lagi akan mendekati Idul Adha. Setelah itu giliran sapi perah yang menjadi prioritas pemberian vaksin.
Baca juga: Lumpy Skin Disease Serang Sapi Bangkalan Jelang Idul Adha, Peternak Resah
"Mengingat sebentar lagi qurban, maka kami prioritaskan pemberian vaksin ke sapi potong. Hal ini bertujuan agar sapi yang dijual belikan jelang hari raya qurban aman," pungkasnya.