jatimnow.com - Fenomena virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar hewan, belakangan meresahkan masyakat. Namun, tak perlu tegang. Pemprov Jawa Timur telah memastikan jika virus tersebut tak bisa menyerang manusia.
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur Indyah Aryani memgungkapkan, virus tersebut hanya menyerang hewan ternak, kambing, domba, sapi hingga kerbau.
"Jadi penyakit PMK, Lumpy Skin Disease atau cacar sapi ini dia tidak masuk pada infeksi manusia. Jadi dia tidak menular ke manusia," kata Indy, sapaan akrabnya, kepada jatimnow.com, Senin (12/6/2023).
Menurut dia, virus tersebut tak bisa hidup dalam diri manusia. Jika sampai kelewatan disembelih dan dikonsumsi, maka dipastikan tak memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
"Jadi kalaupun toh kelewatan tidak akan terlalu riskan dalam kondisi yang sakit ringan, MUI pun berfatwa untuk PMK ini sakit ringan dan menengah sah untuk dijadikan hewan kurban," tegas dia.
Baca juga:
Video: Melihat Kontes Sapi Jumbo di Tulungagung
Sementara Kabid Kesehatan Hewan Selaku Pejabat Otoritas Veteriner Iswahyudi juga mengungkapkan, untuk menangani hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan penanganan.
"Terdiri dari dokter hewan, paramedik hewan dan petugas lain yang telah mendapat pengetahuan," katanya.
Ia mengimbau kepada warga Jatim dan peternak untuk tidak ketakutan. Diketahui, fenomena merebaknya virus pada hewan ternak juga terjadi pada tahun lalu, yakni PMK. Sama halnya dengan LSD, PMK pun kuga tak memiliki risiko terhadap manusia.
Baca juga:
Kasus Lumpy Skin Disease di Trenggalek Naik karena Capaian Vaksin Rendah
Saat ini, ia memastikan stok hewan ternak di Jatim cukup untuk merayakan Hari Raya Idul Adha. Disnak Jatim pun siap jika harus diperbantukan mengirim ternak-ternak untuk kurban ke provinsi lain.
"Kami siap membantu provinsi lain dalam mencukupi kebutuhan hewan kurban," tandas Iswahyudi.