jatimnow.com - Carving bisa dikatakan sebagai seni mengukir permukaan suatu objek. Bila biasanya obyek pahatan pada kayu dan batu, namun kali ini diaplikasikan pada buah dan sayur.
Winda Puspitasari (36) warga Dusun Garman Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, sudah 4 tahun lamanya menekuni bidang carving pada buah dan sayur.
"Sejak 2019 menekuni carving. Ketertarikan saya pada dunia carving karena berhubungan dengan pekerjaan yang saya tekuni, yaitu menerima pesanan tumpeng," ungkapnya Jum'at (28/7/2023).
Baca juga: Pameran Lukisan Sanggar Sawunggaling, Ruang Warga Akrab dengan Seni
Winda mempunyai penilaian sendiri mengenai carving, yaitu sebagai tempat untuk mengekspresikan emosi dan perasaan.
Dari keahlian carving yang dimilikinya, Winda memberikan bimbingan dan teknik pengajaran bagi siapa saja yang membutuhkan pengetahuan tentang teknik carving.
Baca juga: Patung Semut Niscala di Pasuruan, Berbahan Limbah Penuh Makna Filosofi
"Sekarang saya juga mengajar fruit carving dasar untuk para pengrajin tumpeng. Dengan teknik dasar sangat mudah dan lazim digunakan oleh pemula," pungkasnya.
Winda memiliki tips mengenai alat dan bahan dalam pengaplikasian carving.
Baca juga: Keindahan Lukisan Bakar Karya Pemuda Trenggalek yang Bingung Cari Kerja
"Untuk bahan agak keras misal labu, yang digunakan adalah alat carving atau pisau yang kuat agar tidak mudah bengkok, kemudian tenaga yg diperlukan juga harus ekstra. Untuk bahan carving dengan tingkat kekerasan sedang misal seperti lobak bisa menggunakan pisau biasa dan untuk bahan agak lembek misal pepaya matang perlu ekstra hati-hati karena bahan mudah tergores, maka yang digunakan pisau tajam dan lancip," tegasnya.
Winda berharap apapun yang disandingkan dengan karya carving buah dan sayur dapat menciptakan nilai estetika tersendiri serta dapat meningkatkan nilai jual dari sebelumnya.