jatimnow.com - 338 tenaga kesehatan (nakes) dan kader Posyandu di Kecamatan Krembung mendapat insentif dari Pemkab Sidoarjo. Para nakes ini terdiri dari 7 nakes praktik mandiri dan 331 kader kesehatan.
Ketujuh orang nakes praktik mandiri ini merupakan bidan dan perawat. Mereka mendapatkan insentif sebesar Rp. 250 ribu per bulan. Namun diterima langsung selama 6 bulan, sehingga total yang diterima Rp. 1,5 juta.
Sementara kader Posyandu mendapatkan honor Rp. 30 ribu per bulan juga diterima secara langsung selama 6 bulan, sehingga mereka langsung menerima Rp. 180 ribu. Insentif tersebut telah ditransfer ke rekening masing-masing melalui Bank Jatim.
Baca juga: 1.015 Kader Kesehatan Sidoarjo Terima Insentif, Honor dan Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
Uang insentif tersebut diserahkan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Dr. Fenny Apridawaty, S.KM.,M.Kes kepada mereka di aula SMAN 1 Krembung.
Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Reza Ali Faizin, serta Camat Krembung Dra. Dana Riawati M.Si juga ikut menyerahkan dana insentif.
Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan kepada kader kesehatan di Kecamatan Krembung. Ada sebanyak 204 kader PPKBD maupun kader Posyandu di Kecamatan Krembung yang mendapatkannya.
Mewakili Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP, Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Fenny Apridawaty menyampaikan bahwa pemberian uang insentif tersebut bentuk perhatian Pemkab Sidoarjo.
Baca juga: Hore! Muda Mudi Cakap Menikah di Bojonegoro Bakal Terima Insentif
Dikatakannya, bahwa baru tahun ini nakes memperoleh insentif. Mereka adalah bidan dan perawat yang berpraktek secara mandiri dengan memberikan layanan 24 jam kepada masyarakat.
“Di Kabupaten Sidoarjo ada 204 nakes, mereka 71 bidan dan 133 perawat, mereka bersedia memberikan layanan kepada masyarakat 24 jam",ucapnya Rabu (2/8/23).
Fenny Apridawaty juga menyampaikan pesan Bupati Sidoarjo kepada mereka untuk menurunkan angka stunting di Kecamatan Krembung. Dikatakannya terdapat dua lokasi fokus (lokus) stunting, yakni Desa Tambak Rejo dan Desa Mojoruntut.
Pesan Bupati Gus Muhdlor selanjutnya yang disampaikannya adalah untuk menurunkan ODF (Open Defecation Free) atau stop buang air besar sembarangan.
Baca juga: Ribuan Guru Ngaji di Kediri Terima Intensif dan BPJS Ketenagakerjaan
Ia meminta peran kader kesehatan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat permasalahan kesehatan tersebut, bahwa kondisi ODF di Kabupaten Sidoarjo masih relatif tinggi.
Masih ada 6.696 rumah yang tidak memiliki jamban sehat. Data tersebut terekam pada bulan Januari lalu. Namun pada bulan Juli kemarin sudah turun menjadi 5.769.
“Tahun ini kita tergetkan 250 desa di Kabupaten Sidoarjo sudah ODF," tutupnya.