jatimnow.com - Kekeringan mulai melanda Bondowoso. Sebanyak 22 desa dikabarkan kesulitan air bersih. Fenomena ini telah didengar oleh BPBD Jawa Timur (Jatim).
Penyaluran bantuan air bersih pun ditambah, sebelumnya di Pasuruan dan Situbondo, kini di Bondowoso.
"Sebanyak 5000 liter air bersih, Selasa (8/8/2023) sore, dibagikan kepada warga Dusun Pakes, Desa Patemon, Kecamatan Pakem," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Gotong Royong Pulihkan Dampak Amukan Mitos Naga Gaib Semeru
Khusus di Bondowoso, jumlah titik kekeringan yang telah ditetapkan Bupati melalui Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan tahun ini sebanyak 44 dusun, dengan warga terdampak sebanyak 6.939 KK.
Jumlah itu tersebar di 22 desa di 10 kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Pakem, Maesan, Grujugan, Wringin, Tegalampel dan Botolinggo.
Baca juga: 2500 Anggota Ikuti Perkemahan Saka Jatim di Bojonegoro, Tengok Keseruannya!
"Sebagaimana arahan Ibu Gubernur, ini adalah respon dari ancaman El-Nino. Nantinya, bantuan ini akan kita bagikan secara bergantian," kata Gatot.
Gatot menyampaikan terima kasih kepada BPBD Kabupaten Bondowoso dan Kades Patemon atas kolaborasi kegiatan ini.
Sementara, mewakili warganya Kades Patemon Yusniati, juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jatim dan Kalaksa BPBD Jatim atas bantuan air bersih kepada warganya.
Baca juga: Perbaikan Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean Rampung
"Jika tidak ada bantuan, warga di sini harus beli untuk kebutuhan masak dan minum. Kalau untuk mandi, harus jalan kaki lewat pematang sawah ke aliran sungai yang jaraknya jauh," kata dia.
Kades juga menyampaikan, kondisi yang seperti ini sudah berlangsung hampir 30 tahun. Karena itu, selain droping air bersih yang diterima, warga juga berharap adanya bantuan sumur bor.