jatimnow.com - Tren kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada tiga tahun belakangan, pada periode 2020-2022 terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di tahun 2022 jumlah kasus adalah sebesar 16.900, sedangkan di tahun sebelumnya adalah 14.752
Kekerasan ini dipicu oleh berbagai faktor antara lain kurangnya ketahanan keluarga dan juga ketahanan finansial.
Baca juga: Dosen Hukum di Surabaya Pelaku KDRT Ditetapkan Tersangka
Menjawab itu, sebagai tanggung jawab sosial, Generali Indonesia melalui The Human Safety Net Indonesia menggandeng kerja sama dengan Yayasan Ibu Profesional mengadakan sesi edukasi ketahanan keluarga dan ketahanan finansial.
Materi dipandu langsung oleh Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama bersama dengan Head of Corporate Communications, dan Founder Komunitas Ibu Profesional Septi Peni Wulandani.
"Pentingnya kesadaran dalam pengelolaan keuangan juga menjadi salah satu faktor kekuatan ketahanan keluarga," ucap Vivin, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Dosen Hukum di Surabaya Dipolisikan Istrinya, Dugaan KDRT 20 Tahun
Fokus dari dua hal itu, lanjut Vivin, ada pada dua titik utama, yakni bagaimana cara membangun ketahanan keluarga dengan komunikasi dan interaksi, serta mengerti pentingnya asuransi dalam menjaga ketahanan finansial.
"Risiko bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja, dan untuk itu kami terus memberikan edukasi kepada para ibu agar mereka bisa lebih memahami pengelolaan keuangan untuk membangun keluarga yang lebih kuat," sambung Vivin.
Selain fokus pada keluarga, kegiatan ini juga bagian dari upaya Generali Indonesia membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat KDRT sekaligus menerapkan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) sekaligus dukungan terhadap program Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pemberdayaan perempuan.
Baca juga: Semester Awal 2024, Kejari Jember Selesaikan 7 Perkara Pidana Restorative Justice
"Ketahanan keluarga, baik dari membangun komunikasi, memperkuat ikatan antaranggota hingga perencanaan keuangan, harus diterapkan sejak dini. Dengan demikian, setiap anggota keluarga akan mampu menumbuhkan rasa percaya diri, pola pikir positif, rasa kebersamaan dan tentu keamanan atau proteksi dalam mencapai tujuan-tujuan finansial keluarga," jelas Vivin.
Selain itu juga menjadi bagian dari realisasi kewajiban perusahaan sesuai dengan POJK No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
"Kami berharap akan semakin banyak keluarga yang bisa memiliki masa depan yang lebih aman, sejalan dengan visi Generali-Enable people to shape a safer future by caring for their lives and dreams,” tandasnya.