jatimnow.com - Dua desa di Kabupaten Trenggalek mengalami krisis air bersih. Kedua desa tersebut adalah Desa Ngrencak dan Besuki di Kecamatan Panggul. Sudah satu minggu terakhir ini BPBD setempat melakukan dropping air bersih di dua desa ini. Selain itu BPBD juga membuat penampungan air bersih di beberapa daerah lain.
Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan, setiap dua hari sekali, pihaknya menyalurkan air bersih di desa tersebut. Mereka mengirimkan 12 ribu liter untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Namun kini jumlahnya bertambah dua kali lipat.
"Hari ini permintaan air bersih bertambah menjadi 24.000 liter air bersih untuk Desa Ngrencak dan Besuki," ujarnya, Selasa (22/08/2023).
Baca juga: Pasokan Air Sumber Umbulan ke Perumda Delta Tirta Sidoarjo Turun, Ini Akibatnya
Selain dua desa tersebut, BPBD Trenggalek juga menerima permintaan bantuan peralatan penampungan air bersih di beberapa desa lain. Adapun peralatan yang diberikan berupa tandon air, jurigen dan terpal. Penampungan air bersih ini dibuat di wilayah Kecamatan Suruh, Munjungan dan Panggul.
Baca juga: Petani Terancam Gagal Panen, PU Bina Marga dan SDA Jember Minta Pembagian Air Merata
"Desa yang sudah meminta bantuan peralatan penampungan air diantaranya adalah Desa Mlinjon Kecamatan Suruh, Desa Bangun dan Desa Sobo Kecamatan Munjungan, serta Desa Gayam Kecamatan Panggul," tuturnya.
Baca juga: Petani di Tamansari Jember Terancam Gagal Panen Lagi, Tidak Dapat Jatah Air
Desa yang meminta peralatan penampungan air bersih, merupakan desa yang rawan terjadi bencana kekeringan. Oleh karena itu, peralatan tersebut berfungsi untuk mengantisipasi ketersediaan air bersih jika benar terjadi bencana kekeringan. BPBD juga menyiapkan empat armada untuk melakukan droping air bersih. Saat ini dua armada sudah standby di Kecamatan Panggul.
"Jadi ketika terjadi kekeringan mereka sudah memiliki cadangan air berish yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.