jatimnow.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mulai mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi musim kemarau tahun 2025. Berdasarkan pemetaan, terdapat 811 desa di 218 kecamatan dari 25 kabupaten/kota yang berpotensi mengalami kekeringan.
Kondisi ini merujuk pada pengalaman tahun sebelumnya. Pada 2024, kekeringan di Jawa Timur terjadi sejak Mei hingga Desember, di mana Gubernur menetapkan status siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan/lahan melalui Keputusan Gubernur No.100.3.3.1/311/KPTS/013/2024. Total ada 815 desa di 241 kecamatan yang terdampak, dengan distribusi air bersih mencapai 21.087 ritasi.
Meski hingga akhir Mei 2025 curah hujan di Jawa Timur masih relatif tinggi, BPBD tetap menyiapkan berbagai skema penanganan. Di antaranya adalah dropping air bersih menggunakan tandon dan jeriken, serta penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) maupun dana BPBD untuk status siaga darurat.
“Saat ini peringatan kekeringan belum ada mengingat curah hujan di Jawa Timur yanh masih tinggi. Tapi langkah kesiapsiagaan ini penting dilakukan sejak dini agar masyarakat di wilayah rawan tidak mengalami kesulitan air yang berkepanjangan,” kata Analis Bencana Ahli Madya BPBD Jawa Timur, Sriyono, seperti dikutip dari paparan BPBD Jawa Timur, “Persiapan Kekeringan 2025”, pada Kamis (11/9/2025).
Baca juga:
Kekeringan di Ponorogo Meluas, Terbaru 2 Dusun Butuh Bantuan Air Bersih
Selain kekeringan, BPBD juga mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap muncul di musim kemarau. Data menunjukkan, 99% kasus karhutla di Jawa Timur disebabkan oleh aktivitas manusia, mulai dari perburuan liar, pembukaan lahan dengan cara membakar, konflik lahan, hingga kelalaian seperti membakar sampah dan pelepasan balon udara.
Sriyono menegaskan bahwa pihaknya juga terus memperkuat pemantauan lapangan.
Baca juga:
Warga Dusun Sukun Ponorogo Jalan Kaki Susuri Hutan demi Air Keruh
“Kami sudah menyiapkan tenaga, peralatan pemadaman, hingga sosialisasi agar risiko karhutla bisa ditekan. Pencegahan selalu lebih baik dibanding penanganan setelah kejadian,” jelasnya.
Dengan langkah kesiapsiagaan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap dampak kekeringan 2025 tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya, sekaligus memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terjaga.
URL : https://jatimnow.com/baca-79016-jawa-timur-waspada-kekeringan-811-desa-berpotensi-terdampak