jatimnow.com - Ruang kelas 5 di SDN Binoh 3 Kecamatan Burneh ambruk. Kondisi tersebut terjadi sejak tiga tahun lalu dan hingga kini belum mendapatkan perbaikan dari pemerintah setempat.
Salah satu guru SDN Binoh 3, Zainal Ahmad mengungkapkan, kerusakan ruang kelas terjadi sejak tahun 2020 yang lalu. Ambruknya ruang kelas semula dipicu banyaknya rayap yang ada di ruangan tersebut.
"Iya awalnya kusennya di makan rayap. Kondisinya makin parah saat ada hujan lebat," ujarnya, Rabu (4/10).
Baca juga: Dindik Ponorogo Sebut Gedung SDN 2 Karangpatihan Tak Layak, Perbaikan Lewat PAK
Ia mengatakan, kondisi bangunan kelas yang rapuh membuat ruang kelas itu mudah ambruk saat terkena hujan dan angin. Akibatnya, dinding depan dan belakang mengalami kerusakan yang menyebabkan tidak dapat ditempati.
"Anak-anak didik kami harus berbagi ruang kelas supaya belajar mengajar tetap bisa kami laksanakan," tambahnya.
Baca juga: Siswa SDN 2 Karangpatihan Ponorogo Belajar Dalam Gedung Nyaris Ambruk
Sejak ambruknya ruang kelas itu, pihak sekolah memindahkan siswa kelas 5 di kelas 6. Sedangkan siswa kelas 6 yang jumlahnya lebih banyak, dipindahkan ke ruang perpustakaan.
"Di ruang kelas 6 pun sebagian sudah rusak dan rawan ambruk juga. Makanya di ruang itu hanya digunakan separuh," ujarnya.
Diketahui, antara kelas 5 dan kelas 6 yang letaknya bersebelahan itu tidak ada tidak ada tiang cor pembatas sehingga kerusakan mudah menjalar. Akibatnya, untuk menopang atap, pihak sekolah menggunakan kayu sebagai penyangga.
Baca juga: Video: Atap Sekolah di Probolinggo Ambruk Usai Diguyur Hujan Deras
Kini, sebanyak 86 siswa di sekolah tersebut hanya menunggu pemerintah memberikan bantuan perbaikan. Sehingga saat belajar, mereka tidak perlu khawatir bangunan akan roboh.
"Untuk pengajuan bantuan kami sudah ajukan namun kendalanya itu lahan sekolah belum sertifikat. Karena memang tanahnya itu dari hibah," pungkasnya.