jatimnow.com - Bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek meluas. Saat ini ada sebanyak 15 desa di 7 kecamatan yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan, pada beberapa waktu lalu bencana kekeringan di Trenggalek melanda 9 desa di 6 kecamatan. Saat ini jumlahnya bertambah menjadi 15 desa di 7 kecamatan.
"Paling banyak bencana kekeringan di Kecamatan Panggul. Dimana ada tiga desa yang saat ini mengalami bencana kekeringan yakni Desa Banjar, Ngrencak dan Besuki," ujarnya, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Pasokan Air Sumber Umbulan ke Perumda Delta Tirta Sidoarjo Turun, Ini Akibatnya
Dari 15 desa yang mengalami bencana kekeringan, terdapat 10 desa yang mengajukan surat permintaan droping air bersih kepada BPBD Trenggalek. Pihak BPBD sendiri melakukan droping air bersih sesuai permintaan.
"Masih ada 5 desa terdampak bencana kekeringan yang belum mengajukan permintaan air bersih," terangnya.
Baca juga: Petani Terancam Gagal Panen, PU Bina Marga dan SDA Jember Minta Pembagian Air Merata
Triadi menjelaskan, distribusi air bersih ini dilakukan secara berkala sejak bulan September lalu. Pengiriman air bersih juga menyesuaikan armada serta jangkuan wilayah yang terdampak kekeringan.
"Jumlah armada untuk droping air bersih berjumlah 147 unit yang akan menyalurkan air ke desa yang terdampak bencana kekeringan," jelasnya.
Baca juga: Petani di Tamansari Jember Terancam Gagal Panen Lagi, Tidak Dapat Jatah Air
Terdapat perbedaan khusus untuk Kecamatan Panggul. Dimana sudah disiapkan armada yang stand by di lokasi tersebut. Mengingat lokasinya yang cukup jauh dan ada 400 keluarga yang terdampak bencana kekeringan.
"Kami sudah melaporkan bencana kekeringan ini kepada Gubernur Jatim. Agar bisa mendapatkan bantuan operasional droping air bersih," pungkasnya.