Manfaatkan Lahan Sempit, Berkreasi dengan Botol untuk Hijaukan Kampung

Jumat, 31 Agu 2018 08:50 WIB
Reporter :
Erwin Yohanes, Arry Saputra
Warga Kawasan Kampung Jalan Ikan Kerapu dengan pandan wanginya

jatimnow.com - Setiap orang pasti mendambakan lingkungan sekitar rumah yang indah, dan bersih. Seperti di kawasan kampung yang bertempat di Jalan Ikan Kerapu VI RT 7 RW 3 Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Surabaya.

Saat memasuki kawasan kampung ini, mata akan disuguhkan dengan puluhan tanaman berjajar rapi yang memberi nuansa serba hijau. Tanaman yang berjajar di lahan kosong halaman rumah warga, dapat di lihat dari pintu masuk hingga ujung kampung.

Meski lahan di perkampungan cukup sempit, antara rumah yang saling berhadapan berjarak hanya 2 meter, para warga rupanya dapat memanfaatkan tembok untuk meletakkan tanaman.

Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap

Mereka meletakkan tanaman itu menggunakan botol bekas yang terpaku di tembok sebagai pengganti pot yang sudah di cat berbagai warna dengan tambahan motif bunga.

"Penghijauan kampung ini dimulai sejak 2013, dengan semangat gotong-royong dari warga untuk melakukan kegiatan bersih-bersih dan mempercantik kampung. Dengan antusias warga yang sangat besar dan saling bahu-membahu untuk kampung tercinta ini," ujar Hariyanto selaku Ketua RT 7 Kampung tersebut.

Sebelum melakukan penghijauan, Hariyanto mengumpulkan dana sukarela dari warga untuk membeli 5 jenis tanaman. Penghijauan ini dilakukan warganya setiap 2 minggu sekali saat kegiatan rutin kerja bakti.

"Saya tidak pernah mematok harga urunan. Uang sumbangan dari warga akan digunakan untuk menghijaukan area pintu masuk kampung dan membeli tanah. Saya juga mewajibkan warga membeli 5 tanaman, tapi ternyata warga malah membeli lebih dari jumlah itu," terangnya.

Agar memberi kesan rimbun, Hariyanto tak hanya membeli tanaman yang tumbuh di dalam pot. Tetapi juga membeli tanaman merambat seperti markisa. "Manfaat lainnya ialah buah markisa dapat dikonsumsi dan diolah menjadi minuman," ucap Hariyanto.

Hariyanto mengaku, warga RT 7 terbilang kompak. Sehingga budaya gotong-royong tidak hanya diterapkan pada waktu penghijauan saja. Untuk pemeliharaan, warga membuat jadwal piket setiap harinya.

Baca juga: Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf

"Kami membuat jadwal piket perawatan tanaman setiap harinya. Agar tanaman tumbuh subur," ujarnya.

\

Ia menambahkan, agar kampungnya memiliki perbedaan dengan kampung penghijauan lain. Tercetus ide membuat gerakan satu keluarga dua tanaman pandan wangi. Pandan wangi dipilih karena, tanaman tersebut mudah tumbuh dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

"Kami menyebut kampung kami sebagai kampung pandan wangi. Setiap rumah wajib memiliki tanaman pandan wangi," sebutnya.

Ani Rakanto warga RT 7 mengungkapkan, sebelum menjadi hijau kampungnya terkenal gersang. Sebab, hanya segelintir warga yang menanam tumbuhan. Selain itu juga banyak warga dari kampung lain yang ingin belajar.

Baca juga: Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil

"Sekarang jauh berbeda ketimbang lima tahun silam. Udaranya sudah segar nan sejuk karena 60 tanaman yang tumbuh di kampung. Banyak juga warga lain yang ingin belajar cara menghijaukan kampung," pungkasnya.

Reporter: Arry Saputra

Editor: Erwin Yohanes

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler