jatimnow.com - Tingginya angka penyalahgunaan narkotika di Bangkalan menjadi sorotan Badan Narkotika Nasional (BNN). Hal itu membuat BNN RI membangun laboratorium narkoba di Bangkalan.
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose mengatakan, pemilihan Bangkalan untuk membangun laboratorium keempat di Indonesia ini bukan tanpa sebab. Menurutnya, dari hasil riset menunjukkan peredaran narkoba di Madura cukup tinggi.
"Peredaran narkotika di Jawa Timur, khususnya di Madura ini untuk penggunaan metamfetamin cukup signifikan," ujarnya, Kamis (2/11).
Baca juga: Semester Awal 2024, Kejari Jember Selesaikan 7 Perkara Pidana Restorative Justice
Ia mengatakan, adanya laboratorium narkotika tersebut nantinya bisa membantu meningkatkan pelayanan Scientific Crime Investigation (SCI). Sebab, laboratorium tersebut ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dilatih hingga luar negeri.
Baca juga: Selundupkan Sabu Dalam Roti ke Lapas Probolinggo, Wanita Asal Sidoarjo Ditangkap
Selain itu, keberadaan laboratorium ini juga digunakan untuk mendeteksi sebaran narkoba jenis baru, atau New Psychoactive Substances (NPS). Menurutnya, produsen narkoba kerap mengganti rumus sehingga kandungan setiap jenisnya berbeda.
"Saat ini ada 1.127 NPS di dunia dan 170 jenis sudah masuk ke Indonesia. Sehingga, perlu adanya pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi setiap perkembangan NPS. Apalagi, Madura ini menjadi jalur dari Pakistan dan Malaysia," pungkasnya.
Baca juga: Kejari Bojonegoro Musnahkan Barang Bukti Tindak Kejahatan November 2022 - 2023