jatimnow.com - Kekeringan di Kabupaten Lamongan kian meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 81 desa di 17 kecamatan terdata masih dilanda krisis air bersih.
Kepala BPBD Lamongan, Joko Raharto menjelaskan meski hujan mulai turun di Lamongan, kondisi tersebut belum berdampak pada ketersediaan air bersih di wilayah kekeringan.
"Data terbaru sebanyak 17 kecamatan dan 81 desa masih mengalami kekeringan, hujan intensitas rendah masih belum berdampak ke sumber-sumber air warga," papar Joko, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Pasokan Air Sumber Umbulan ke Perumda Delta Tirta Sidoarjo Turun, Ini Akibatnya
Dipaparkan Joko, bila dalam bencana kekeringan tahun ini terdapat 45.432 jiwa dalam 12.413 kartu keluarga (KK) menjadi korban terdampak kekeringan
Baca juga: Petani Terancam Gagal Panen, PU Bina Marga dan SDA Jember Minta Pembagian Air Merata
"Kita terus konsisten melakukan suplai air bersih ke wilayah terdapak, hingga saat ini BPBD telah menyuplai 338 tangki air," urainya.
Sementara itu, sejumlah pihak bahu-membahu melakukan bantuan suplai air ke wilayah kekeringan. Selain Polres Lamongan, Muhammadiyah, pihak lain, yakni Bawaslu Lamongan juga melakukan suplai dan bansos ke wilayah kekeringan.
Baca juga: Petani di Tamansari Jember Terancam Gagal Panen Lagi, Tidak Dapat Jatah Air
"Bantuan ini hasil donasi dari teman-teman Panwascam se-Lamongan. Kami merasa terpanggil atas kekeringan yang dialami oleh saudara-saudara kita," kata Muttaqin, Kordiv SDM Organisasi dan Diklat, Bawaslu Kabupaten Lamongan.
Secara rinci, Muttaqin menyebut, bantuan air bersih yang disalurkan oleh Bawaslu Lamongan ini ada sebanyak 20 ribu liter di Desa Bangle, Kecamatan Sukorame, Lamongan.