jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak warganya untuk tidak bermalas-malasan atau males gerak (mager) dengan berolahraga rutin.
Hal itu diungkapkannya saat memberi arahan saat memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke 59 Tahun 2023 di Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023).
Dia juga mengingatkan, bahwa Jawa Timur memiliki olahraga khas, yakni Senam Gerak atau disingkat Seger.
Baca juga: Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
"Pemprov Jawa Timur punya Senam Seger, ada musik, referensi gerakan dan seterusnya, kita berharap masyarakat senang gerak bukan malas gerak," kata Khofifah.
Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyalahkan era digital menjadikan orang menjadi mager.
"Tidak boleh itu kemudian menjadikan justifikasi karena dunianya ini dunia digital, maka digital IT dan ekosistem digital menjadikan orang malas gerak," katanya.
Menurutnya, olahraga bisa dilakukan dengan melihat YouTube saja sebagai pemandu. Dia mengatakan, berolahraga dimulai dari keinginan diri sendiri.
Menjaga kesehatan bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, salah satunya melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Oleh karena itu berangkat dari diri sendiri, dimulai dari diri kita diri sendiri masing-masing, dari mager menjadi seger, sederhana sekali, lifestyle kita sederhana juga, PHBS sederhana juga, Germas sederhana juga, saya rasa tidak ada alasan," katanya.
Baca juga: Peringatan HKN ke-60, Kadinkes Jember Ajak Masyarakat Periksa Kesehatan Gratis
Selain itu, menurutnya, olahraga saat ini tidak memerlukan area yang luas, dan cukup beberapa orang saja.
"Sangat banyak warga perkotaan yang menggunakan area terbatas, mereka kalau mau olahraga bersama tidak membutuhkan banyak orang, ada dua dua orang, tiga tiga orang, cukup, mereka memulai, berkumpul dan terbiasa, seterusnya," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim melakukan pencanangan imunisasi hepatitis B kepada tenaga kesehatan untuk membentengi dari infeksi virus yang dapat mengganggu fungsi organ hati.
Kepala Dinkes Jatim, dr Erwin Astha Triyono mengatakan, imunisasi itu diharapkan bisa melindungi nakes dari paparan virus hepatitis B. Vaksin hepatitis B mengandung antigen permukaan virus hepatitis B (HBsAg) yang sudah dinonaktifkan.
"Melalui vaksinasi ini, merupakan salah satu cara kami melindungi para nakes dari paparan virus hepatitis B," kata Erwin.
Baca juga: Pemkot Pasuruan Berikan Layanan Kesehatan Gratis melalui Public Health Expo
Pihaknya juga ingin mensinkronkan kebijakan yang ada di pemerintahan pusat dan Provinsi Jatim. Sehingga bisa diterapkan di Dinkes-dinkes yang ada di kabupaten/ kota Jatim.
"Kami juga punya target untuk mengimplementasikan tema HKN tahun ini, yakni 'Tranformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju'. Caranya dengan menyelaraskan program unggulan pemerintah dan masyarakat. Sehingga, program yang dipunyai pemerintah, dapat membumi di masyarakat," katanya.
Sehingga momen HKN bukan hanya sekedar seremonial saja. Namun, dapat digunakan untuk menggaungkan bahwa hidup sehat penting dan murah kepada seluruh lapisan masyarakat.
"Jangan sampai sakit. Kalau sakit mahal. Meskipun yang sakit tetap kami bantu melalui sistem yang ada saat ini, yakni Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," katanya.