jatimnow.com - Berbagai personel dari lintas instansi melakukan kegiatan susur sungai di kawasan Jurang Pusung Lading, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tujuannya, sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana banjir bandang yang pernah terjadi pada tahun 2021 lalu.
Kegiatan ini diikuti oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kecamatan Bumiaji, BPBD Kota Batu, BPBD Jawa Timur, PMI Kota Batu, TNI, Linmas Bulukerto, Pemdes Bulukerto dan lainnya. Susur sungai dilakukan pada Rabu (15/11/2023) dan Kamis (16/11/2023).
Puluhan personel diterjunkan untuk menyusuri sungai sepanjang sekitar 10 kilometer. Mereka melakukan pemetaan mencari titik-titik batang atau kayu pohon tumbang sisa banjir bandang 2021, maupun yang baru-baru.
Baca juga: BPBD Tuban Gelar Pelatihan Jitupasna, Langkah Cepat Pascabencana
"Perlu diingat bukan pohon hidup tetapi batangnya pohon yang mati, jatuh ke dasar, pohon-pohon tua usianya ratusan tahun. Kemudian kita hitung ada sekitar 54-60 batang pohon, selama dua hari kita susur sungai. Pada kegiatan pertama diikuti sekitar 60 personel," kata salah satu personel FPRB Kecamatan Bumiaji, Rully Wicaksono, Rabu (22/11/2023).
Seluruh personel dibagi menjadi dua tim, yakni sebagian dari arah timur, dan sisanya dari barat. Tujuan pemetaan batang atau kayu pohon yang jatuh ke sungai untuk selanjutnya dilakukan pemotongan.
"Dari situ kita petakan titik-titik kayu yang harus kita potong-potong supaya tidak menjadi embungan alami, supaya tidak menjadi bahan baku banjir bandang," katanya.
Selanjutnya, kegiatan pemotongan batang atau kayu pohon yang jatuh dilalukan mulai Senin (20/11/2023) - Jumat (25/11/2023). Sejauh ini, para personel sudah menyelesaikan pemotongan 15 batang pohon besar yang masing-masing memiliki panjang sekitar 10 meter.
Baca juga: Bupati Trenggalek Tinjau Pemulihan Cepat Banjir Bandang di Munjungan
"Personel yang di lapangan berjumlah sekitar 20-25 orang, maksudnya di dasar jurang," katanya.
Bahkan, untuk melakukan kegiatan tersebut juga dilibatkan ahli potong kayu dari Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Lebih kanjut, batang atau kayu pohon yang dipotong menjadi kecil-kecil dengan panjang sekitar 30 sentimeter.
"Kita belah tengahnya, jadi yang sekiranya bisa diangkat satu orang, kita potong seukuran seperti itu ya, anggap aja kita potong seperti dandang, kita belah itu, supaya bisa kita angkat kita taruh agak lebih tinggi di bibir jurang," katanya.
Adanya kegiatan tersebut, Rully berharap, banjir bandang seperti pada tahun 2021 tidak terulang kembali.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Selatan Bojonegoro, Jembatan Jebol dan PJU Rusak
"Yang dimana kita salah memitigasi bagian mana yang akan hujan, atau tidak diterimanya himbauan dari teman-teman pegiat lingkungan, dan relawan FPRB bahwasannya akan terjadi banjir, semoga harapan kita semua tidak lagi terjadi banjir bandang hingga kedepan," katanya.
Sebagai informasi, banjir bandang menerjang sejumlah wilayah yang ada di Kota Batu pada 4 November 2021. Ada enam wilayah terdampak banjir bandang, yakni Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumber Brantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo, dan Desa Punten.
BPBD Kota Batu saat itu mencatat, banjir bandang mengakibatkan 89 keluarga terdampak, dan tujuh warga dilaporkan meninggal dunia.