jatimnow.com - Pemkot Malang mendesak untuk Politeknik Kota Malang (Poltekom) segera menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal itu diungkapkan oleh Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pada Selasa (28/11/2023).
Wahyu mengatakan, pihaknya saat ini belum bisa berbuat apa-apa, karena Poltekom dikelola oleh yayasan tersendiri. Dia berkeyakinan bahwa persoalan yang ada dapat diselesaikan secara internal.
"Poltekom itu kan di luar Pemerintah Kota Malang, biar mereka selesaikan, dan itu di luar dari Pemkot Malang, sudah jadi yayasan sendiri. Selesaikan dulu internalnya, karena kita enggak boleh ikut-ikut," kata Wahyu.
Baca juga: Ngalup Collaborative Network X Bangun Bangsa Ajari Disabilitas di Malang Bikin Logo
Meski begitu, bila persoalan yang terus berlanjut dan berlarut-larut serta membuat keresahan, maka pihaknya siap untuk memanggil pihak kampus. Tetapi, tidak ada deadline khusus terkait kapan pihak kampus akan dipanggil.
"Kalau memang nanti ada hal-hal yang menurut kita meresahkan dari warga masyarakat, akan kita panggil. Apabila belum ada penyelesaian, kita akan coba panggil," katanya.
Baca juga: Teater Api Indonesia Raih Anugerah Sabda Budaya 2024, Kurator: Inspiratif!
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu, mahasiswa Poltekom memasang beberapa spanduk kritikan di depan pintu masuk kampus mereka. Para mahasiswa mendesak pihak yayasan kampus untuk bertanggung jawab.
Para mahasiswa mendesak pihak yayasan kampus untuk bertanggung jawab terhadap kondisi kampus yang terbengkalai, dan diduga tidak menggaji dosen yang ada selama tiga tahun terakhir.
Spanduk tersebut ada yang bertuliskan 'Katanya Kota Pendidikan Tapi Kampus Kami Hancur Kok? Di Biarkan', 'Hak Dosen Aja Gak Terpenuhi Apalagi Hak Mahasiswa', 'Terlalu Sibuk Berpolitik, Sampai Lupa Ngurusi Politeknik #Save Poltekom' dan lainnya.
Baca juga: Cagub Jatim Risma Optimistis Jeruk Malang Bisa Go Internasional
Memasuki ke dalam kampus, terlihat aktivitas perkuliahan tidak ada sama sekali. Ruang-ruang perkuliahan nampak kosong. Kondisi fisik bangunan nyaris seperti terbengkalai. Seperti, kanopi atau atap tengah antara dua gedung jebol. Beberapa titik lantai dan plafon juga rusak.
Meski dalam kondisi seperti itu, anehnya pembayaran uang semester yang dibebankan kepada seluruh mahasiswa tetap berjalan dengan rekening atas nama Politeknik Kota Malang. Uang semester yang harus dibayarkan oleh setiap mahasiswa mulai dari Rp3 juta - Rp7 juta.