jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Jambore One Pesantren One Product (OPOP) Tahun 2023 yang digelar di GOR Untung Suropati Kota Pasuruan, pada Rabu (29/11/2023) malam.
Gelaran Jambore OPOP kali ini turut dihadiri 2.500 santriwan dan santriwati. Sekaligus, juga diramaikan dengan berbagai macam kegiatan, antara lain penampilan Tarian Sufi, Yel-yel OPOP hingga penampilan spesial Lagu Medley dari para santri dan santriwati.
Di hadapan ribuan peserta ini, secara khusus Gubernur Khofifah mengapresiasi seluruh pelaku OPOP Jawa Timur. Pasalnya, berkat keberadaan OPOP hingga November 2023 tercatat jumlah Santripreneur di Jatim telah melampaui target capaian 2024.
Baca juga: Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya
"Jadi target 2024 itu terdapat 1.000 wirausahawan santri dan santriwati. Tapi kemarin bulan Juli sudah 1.000 santri, dan sekarang sudah 1.400-an. Ini artinya target 2024 sudah terlampaui di 2023 ini," ujarnya.
Melihat capaian ini, Gubernur Khofifah pun memompa semangat para santri dan santriwati untuk bisa menjadi pengusaha-pengusaha sukses. Utamanya, dengan memaksimalkan potensi yang ada di sekitar pesantren baik di internal maupun eksternal.
Ia menambahkan, untuk di internal pesantren saja jika santrinya lebih dari 1.000 maka kebutuhan logistik dari para santri juga akan banyak. Dan jika ini terkonsolidasikan bahwa di pesantren terdekat ada gudang yang mumpuni pasti proses distribusi internal antar pesantren akan jadi potensi luar biasa.
Baca juga: Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim
"Dari seluruh kebutuhan-kebutuhan santri jika kemudian terkonsolidasikan dengan pesantren terdekat ada gudang yang mumpuni pasti proses distribusi internal antar Pesantren itu luar biasa," terangnya.
Dari sisi eksternal, banyak sekali pesantren yang memiliki daya dukung alam dan lingkungan yang memungkinkan untuk ditumbuhkembangkan lebih dahsyat.
Menurutnya, kekuatan alam Jatim sangat memungkinkan bisa dilakukan proses hilirisasi dengan market yang luar biasa. Ia menyebut banyak produk-produk asli pesantren yang telah merambah pasar Internasional.
Baca juga: Mendagri Tunjuk Adhy Karyono Gantikan Khofifah, jadi Pj Gubernur Jatim
"Daun talas misalnya, sekarang sudah diekspor ke Jepang dan Australia dengan jumlah cukup besar yang asalnya dari Kabupaten Nganjuk. Bahkan ada juga dari Kabupaten Jombang," jelasnya.
"Kemudian daun kelor dari Sumenep juga sudah diekspor ke Jerman. Dan sudah beragam hilirisasinya. Jadi ada yang dalam bentuk kapsul, ada pula yang cair, dan lain sebagainya," imbuhnya.