jatimnow.com - Kendala nelayan di Pulau Bawean, Gresik, dalam mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM), khususnya solar untuk keperluan operasional perahu untuk mencari ikan terus diupayakan solusinya oleh DPRD Gresik. Salah satunya adalah dengan menyediakan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN).
Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Musa, mengatakan untuk merealisasikan aspirasi itu, pihaknya sudah mencoba mengusulkan supaya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Gresik Migas mendirikan SPBN yang menyediakan BBM bersubsidi untuk nelayan di Pulau Bawean.
“Para nelayan di Bawean hingga saat ini masih kesulitan mendapatkan pasokan BBM bersubsidi, padahal mata pencaharian mereka sehari-hari sangat tergantung dengan ketersediaan solar,” kata Musa, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Disambati Nelayan Lamongan soal Pasokan BBM, Ini Tanggapan Khofifah
Musa menyebut jika pilihan untuk mendirikan SPBN di darat terkendala dengan pembebasan lahan, maka pihaknya memberikan opsi dengan mendirikan SPBN secara terapung seperti yang sudah ada di Pulau Kalimantan.
“SPBN terapung bisa juga diaplikasikan di Pulau Bawean yang merupakan daerah kepulauan. Caranya dengan membeli kapal yang nantinya akan dipergunakan sebagai SPBN terapung,” ucap politisi dari Partai NasDem itu.
Saat ini, menurut Musa, para nelayan di Pulau Bawean baik yang berasal dari Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, masih mengeluh akibat pasokan BBM yang tidak stabil. Bahkan saat pasokan solar di Pulau Bawean tersendat, harag per liternya bisa mencapai Rp12 ribu per liter.
Baca juga: PLN NP Raih Penghargaan Kementerian Kelautan dan Perikanan Gegara Bisnis Ini
"Beberapa waktu lalu harga solar di Bawean tembus Rp12 ribu per liter. Padahal di daratan harganya hanya Rp6.800. Kami berharap kendala ini bisa segera ada solusi," ujarnya.
Musa menambahkan, dengan adanya SPBN resmi yang menyediakan BBM solar bersubsidi untuk nelayan tentu akan berdampak bagi kesejahteraan nelayan di Pulau Bawean.
"Kalau harga solarnya murah, maka keuntungan nelayan bisa meningkat. Sehingga para nelayan bisa lebih sejahtera,” harap Musa.
Baca juga: Polisi dan Pertamina Cek Kadar Air di 2 SPBU Bojonegoro, Apa Hasilnya?
Sementara itu, Direktur Teknik dan Operasional BUMD Gresik Migas, M Prisdianto Mihardjo, saat dikonfirmasi memang sudah mendapatkan usulan mengenai kebutuhan mendirikan SPBN di Pulau Bawean.
Prisdianto menjelaskan mengenai usulan tersebut pihaknya akan melakukan kajian terkait kelayakan, nilai investasi maupun risiko pembangunan SPBN di Pulau Bawean. Setelah itu hasilnya akan dilaporkan ke Pertamina.
"Kita kaji dulu untuk kemudian kita sampaikan ke Pertamina," kata Prisdianto.