jatimnow.com - Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Drs Imam Gunarto mendorong warga Kota Batu untuk menitipkan arsip-arsip bersejarah yang dimiliki ke Depo Arsip.
Sejauh ini masih sedikit warga yang menitipkan arsip-arsip bersejarahnya di Depo Arsip Kota Batu.
Hal ini dikatakannya usai menghadiri peresmian bangunan perluasan Depo Arsip di Jalan Terusan Wilis, Kota Batu pada Selasa (16/1/2024).
Baca juga: 207 CJH Kota Batu Berangkat ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya Esok
"Yang perorangan masih dua (yang menitipkan), padahal disini memiliki kewajiban menyimpan arsip dari instansi pemerintah, swasta, perusahaan, ormas, orpol, lingkupnya bisa kabupaten/ kota, termasuk dari perseorangan, arsip-arsip keluarga," kata Imam.
Namun, tentunya arsip yang dititipkan di Depo Arsip Kota Batu harus tergolong penting. Arsip yang akan diserahkan juga dicek dan diolah terlebih dahulu oleh arsiparis.
"Tentunya yang disimpan disini harus arsip asli, tidak bisa tidak asli, ketika arsip masuk kesini kemudian diverifikasi oleh arsiparis, tentunya arsip-arsip penting yang masuk kesini," katanya.
Baca juga: Nenek Warga Kota Batu Mengaku Tertipu Rp2,2 Miliar, Lapor Polda Jatim sejak 2022
Menurutnya, dengan menitipkan arsip bersejarah yang dimiliki warga ke Depo Arsip akan lebih aman dan terawat.
"Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat dan tokoh-tokoh penting di Kota Batu, keluarga-keluarga penting di Kota Batu, yang memiliki arsip-arsip bersejarah tentang Kota Batu, tentang bangsa, tentang Indonesia, itu arsipnya disimpan disini, dititipkan dan disimpan," katanya.
Selain itu, tidak hanya arsip berkaitan sejarah Kota Batu saja, apabila masyarakat memiliki arsip terkait sejarah nasional pun juga bisa dititipkan ke Depo Arsip.
Baca juga: Investasi Naik 28,9 Persen, Pj Wali Kota Batu: Tertinggi Sektor Pariwisata
Menurutnya, dengan menitipkan arsip-arsip bersejarah ke Depo Arsip juga memberikan pengetahuan kepada anak cucu kelak tentang sejarah bangsanya sendiri.
"Jangan sampai rusak tidak terawat, kita harus memberikan warisan ke anak cucu kita. Sehingga masyarakat generasi-generasi selanjutnya bisa belajar apa saja yang terjadi di Kota Batu, bangsanya, sejak dulu sampai sekarang, itu dilihat arsip aslinya," katanya.