jatimnow.com - Ada yang menarik dalam kegiatan wisuda Universitas Brawijaya, Malang. Salah satu wisudawan menyalami Rektor UB, Prof Widodo menggunakan kaki.
Video potongan peristiwa itu sempat dibagikan oleh beberapa akun di media sosial. Diketahui, kegiatan wisuda itu terjadi pada Sabtu (20/1/2024) di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB).
Baca juga: Teater Api Indonesia Raih Anugerah Sabda Budaya 2024, Kurator: Inspiratif!
Wisudawan itu bernama Elo Kusuma Alfred Mandeville, S.Tr.Ds. Dia lulus dengan IPK 3,47 dari Program Studi Desain Grafis, Fakultas Vokasi. Dia memang penyandang disabilitas.
Saat ini, Elo sudah diterima bekerja di dua tempat, yakni di AIDRAN (Australia-Indonesia Disability Research) yang berpusat di Australia, dan sebuah industri Kreatif yang berlokasi di Malang sebagai social media officer dan content making.
Disabilitas daksa pada kedua tangan tidak menjadikannya alasan untuk membatasi dirinya. Selama kuliah, Elo aktif mengikuti berbagai organisasi, diantaranya Eksekutif Mahasiswa pada bidang Advokasi, dan UKM Forum Mahasiswa Peduli Inklusi (FORMAPI) di bidang Humas.
Baca juga: FISIP UB Fasilitasi Pengembangan Ekowisata Lembah Gunung Semeru
Ia bahkan pernah didapuk menjadi MC di konferensi internasional yang diadakan oleh AIDRAN-FH UB pada tahun 2019 yang mengantarkannya diterima bekerja di NGO tersebut. Konferensi tersebut yakni Interns Conference on Disability Rights.
"Saat itu saya dipercaya karena sebagai mahasiswa difabel yang bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar, sehingga diminta menjadi MC. Selanjutnya, saya beberapa kali terlibat dalam kegiatan AIDRAN, dan sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan bekerja," kata Elo dalam rilis yang diterima jatimnow.com pada Senin (22/1/2024).
Pria asal Denpasar, Bali ini memang memiliki minat di bidang video editing. Kedepan, Elo ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di bidang minat perfilman.
Baca juga: UB Malang Terima 285 Mahasiswa Baru Pascasarjana Fast Track, Apa Itu?
Dia berharap, kepada para penyandang disabilitas untuk tidak pantang menyerah dalam meraih impiannya.
"Karena saat ini, lingkungan sosial dan kampus juga sudah mulai ramah disabilitas, dengan adanya fasilitas dan akses untuk teman-teman disabilitas. Dengan adanya fasilitas tersebut, jangan sampai disia-siakan, karena kesuksesan berawal dari hal kecil," katanya.